Saturday, June 19, 2010
Rapid yang Menyeronokkan
Sambil duduk, saya mengambil gambar Bas Rapid Penang. Bersama calon penumpang lain, saya bersama Ibunya Nabiyya menunggu bus jurusan Sungai Dua (USM) bernomor 301. Tak lama, angkutan umum yang ditunggu pun datang. Duh, gembiranya. Ternyata, banyak orang yang menunggu dan kami pun tertib masuk melalui pintu depan. Dengan RM 4, saya memperoleh dua karcis, 2268 dan 2269, dan si kecil tak perlu membayar. Angin pendingin udara (air conditioner) menyergap, menerjang udara panas yang sempat hinggap di tubuh. Sepanjang jalan, mata ini menikmati lalu-lalang orang, perumahan, pertokoan, dan yang paling menyenangkan adalah pepohonan yang berdiri kokoh di pinggir jalan. Mereka seakan-akan menyangga jalan agar tidak oleng dilalui kendaraan berbadan besar.
Sebenarnya, bus ini mempunyai fasilitas wifi, namun tak seorangpun menaruh laptop di haribaan untuk berselancar. Rasanya asyik membuka internet di kendaraan umum, mungkin pada masa yang akan datang kami pun ingin mencobanya. Toh, laluan bus itu telah akrab, jadi tak perlu lagi dipelototi, meski hingga sekarang saya pun masih bingung jika berjalan sendirian dengan sepeda motor melewati laluan USM-Komtar, pusat kota. Meski untuk kesekian kalinya melawat mall pusat kota, saya tak begitu hapal seluk-beluknya, berbeda dengan Mall Bukit Jambul, pusat perbelanjaan pertama yang dikunjungi ketika sampai di Pulau Mutiara.
Nah, seronoknya, di status facebook isteri bertuliskan sudah terkabulkan! Lalu, komentar pun muncul? Apa? Nabiyya naik bus Rapid Penang. Jika kegembiraan itu bisa muncul sesederhana naik angkutan umum, lalu haruskan kita memaksa diri untuk menggapai kenikmatan lain yang masih belum di tangan? Tidak. Kata orang Arab, panjang angan-angan (tul al-amal) tak baik bagi kesehatan. Berbeda dengan kemauan keras untuk mengumpulkan duit agar bisa membeli pesawat jet pribadi, kalaupun tidak kesampaian, paling tidak uangnya terkumpul untuk hidup dan membeli tiket bus Rapid sekali lagi. Insyaallah, kami pun akan menggunakan bus Rapid untuk pergi ke sana. Dengan angkutan umum, kita telah mengurangi penggunaan 68 mobil, seperti tertera di badan bus. Dengan kata lain, kita telah menyelamatkan bumi dari asap kendaraan.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Murid Sunan Kalijaga
Bertemu dgn Mas Zainul Abas di Jember. Setelah sekian lama tak bersua, kami tetap menyatu di bawah guru Sunan Kalijaga.
-
Semalam, kami berlatih menyanyikan lagu daerah, Apuse Kokondao Papua dan Ampar-Ampar Pisang dari Kalimantan. Ibu Yunita, mahasiswa PhD Musik...
-
Semalam takbir berkumandang. Hari ini, kami bersama ibu, saudara, dan warga menunaikan salat Idulfitri di masjid Langgundhi. Setelah pelanta...
-
Saya membawa buku Philosophy for Dummies untuk coba mengenalkan anak pada filsafat. Biyya tampak bersemangat tatkala pertama kali mendapatka...
1 comment:
Mas Ahmad masih di Penang ya. Tak bertemu pun semasa saya ke USM 8 hingga 17 Jun 2010. 17 Julai ni saya ke USM lagi untuk pembentangan kertas kerja bagi Persidangan Kebangsaan Alam dalam Kesusasteraan Melayu. Moga dapat bertemu. (ANN)
Post a Comment