Sunday, September 18, 2022

Warung Padang Tanjung

Saya merasakan menu nasi Padang untuk pertama kali di kedai Sederhana Sapen Sleman bersama Paman Faridl Rusydie, Kiai Husnan, Haji Taukid, dan Haji Hasbi. Sebagai mahasiswa baru di UIN Sunan Kalijaga (dulu IAIN), kami menyantap makan malam di warung terdekat dari kos. 

Dari sini, kami mencicipniya untuk selanjutnya di Kedah, Pulau Pinang, Kuala Lumpur, dan Singapura. Satu rasa, banyak cerita.
Kikil di Alor, Kedah, dekat KMC, kami nikmati sambil mendengar lagu Minang. Rendang di Menara Kembar Pertonas disantap seusai membeli Plato di toko buku Kunikuniya.

Nah, ini warung baru di Tanjung. Kami menikmati nya sehabis Jum'atan di masjid Raudlatul Ulum. Lalu, kami menyapa di dinding Facebook, Pak Surya Suryadi, sila mampir bila jalan-jalan ke Bali. 
 

Syawalan Keduapuluhlima

Tujuan utama dari karya saya ini adalah melebihi epistemologi keilmuan Islam tradisional. Apa yang terlalu sering dielu-elukan sebagai sesua...