Sejauh dan semacet apapun perjalanan, pejalan akan berhenti di swafoto dan hadir di media sosial. Saya mengalami dan melewatinya.
Fase eksistensi tertinggi itu kontemplasi. Imajinasi kita menolong menjangkau banyak tempat. Televisi dan radio juga membantu mengabarkan peristiwa. Isinya sama, yakni hasrat manusia. Bila yg terakhir dikontrol, kita kaya, kata Buddha.
Sejatinya waktu itu bukan jam, hari, bulan, dan tahun. Ia adalah masa yang tak dibekap oleh batas. Jika ada orang mengajak doa dan selawatan di malam tahun baru, kami melakukannya tiap subuh di surau tak jauh dari rumah. Kurangi kerumunan!
Waktu itu adalah sekarang. Kemarin usai. Esok angan-angan. Kebaruan itu kesekarangan.
No comments:
Post a Comment