Friday, December 17, 2010

Merenung

Sambil menunggu pertemuan Universitas Muhammadiyyah Makasar dan Universitas Sains Malaysia di ruangan rapat Kantor Internasional, saya merenung pohon. Tanpa kehadirannya, tentu saya tak akan duduk di situ. Adakah akar itu juga tumbuh dari batang? Wow, betapa kokohnya pohon itu. Udara yang bertebaran di sekitar tumbuhan ini serasa segar. Matahari terhalang menghantam bumi, sehingga saya tak perlu mengeram di gedung batu. Penyaman udara (air conditioner) membuat kulit kering, sementara udara alam membuat kulit tentram. Jika Tuhan memberikan cukup untuk bumi, mengapa kita menciptakan mesin yang merusak diri dan bumi ini?

No comments:

Syawalan Kelimabelas

Saya akan menjemput Biyya seusai mengajar pada pukul 14.20. Ketika selesai mengajar Tafsir Modern dan Kontemporer, saya segera menuju parkir...