Friday, April 30, 2021

Hari Kedelapanbelas [Ramadhan1442H]

 

Zumi, where do you want to buy your breakfast? NJ Mart, jawabanya. Why? Because, it is near to the office (UNUJA). Untuk kesekian kalinya, ia memilih Croissant dengan rasa buah buni (berry) dan Milo. 

Mengapa murid TK Anaprasa suka roti dan minuman ini? Jejaknya jelas, adik Biyya ini akrab dengan rasa produk Nestle sejak tinggal di Kedah, Malaysia. Milo adalah menu yang sangat populer di negeri Semenanjung. Demikian pula, roti adalah makanan berbahan gandum yang jelas menjadi kudapan sehari-hari di kantin atau sekolah. 

Betapaun saya mengenalkannya kue lokal, seperti lupis, anak ini belum menikmatinya, meskipun pelan tapi pasti anak kelahiran Kedah ini mulai menyukai mendoan, tempe yang dibaluti tepung. Tentu, mi instan adalah kesukaannya, yang selalu membuat kami cemas. 

Thursday, April 29, 2021

Hari Ketujuhbelas [Ramadhan 1442H]


 Menyusun Sejarah Sendiri

Para kiai dan santri dulu berjuang melawan penjajah.
Serangan besar-besaran pasukan Belanda ini juga menyasar berbagai pesantren yang menjadi basis perjuangan kaum santri, seperti Pesantren Tebuireng, Lirboyo Kediri, Guluk-Guluk Sumenep, dan Sidogiri Pasuruan.
Kiai Abdul Jalil Sidogiri syahid pada 26 September 1947 dan Kiai Abdullah Sajjad, Guluk-Guluk Sumenep, gugur pada 3 Desember 1947 (hlm. 113). Dengan mewarisi para syuhada', maka santri akan bersama kaum mustad'afin. Pahlawan sejati akan berada dalam hati, bukan yang didesakkan oleh kekuasaan.

Wednesday, April 28, 2021

Hari Keenambelas [Ramadhan1442H]


Saya tidak tahu mengapa ada banyak bendera Partai Amanat Nasional di sepnjang jalan menuju kampus? Kemarin, saya melihatnya hingga ke depan Pasar Paiton. Sayangnya, tongkat bambu penyangga bendera dipaku pada pohon. 

Saya dulu pernah bergiat di partai yang dinakhodai oleh Amien Rias di awal era Reformasi. Dari sini, saya tahu watak-watak politikus dan bagaimana politik bekerja. Tetapi, tak mudah menyakinkan orang untuk memilih. Pada tahun 1998, pemilu pertama pasca lengser Suharto, PAN hanya mendapatkan 16 suara di TPS kampung kami. 

Di sini, saya belajar banyak hal dari ketua peimpinan daerah PAN Sumenep KH Wasyik Bahar dan pegiat yang berkomitmen tinggi, Haji Zain, asal Batuampar. Tentu, sepak terjang Malik semua orangpun tahu. Mengapa di bulan Ramadhan isu partai mengemuka? Besok, 29 April, Amien Rais akan mendeklarasikan partai Ummat.     

Tuesday, April 27, 2021

Hari Kelimabelas [Ramadhan1442]

 

Membaca judul buku ini akan mengguncang kesadaran dan pengetahuan pembaca. Tidak saja sains marxisme akan menggugat kepercayaan pada kegaiban, tetapi juga ia menggoyahkan sendi-sendi tradisi ahlussunnah waljamaah.
Jelas, penulis hendak menyodorkan bahwa sains marxisme berguna untuk memeriksa kembali tradisionalisme yang diterima tanpa kritik.
Sebuah karya yang harus dibaca oleh khalayak untuk keluar dari zona nyaman agar alam pikiran warga tidak dibelenggu mitos. Selamat Pak Roychan!

Monday, April 26, 2021

Hari Keempatbelas [Ramadhan 1442H]

 

Pada sahur ke-14, saya membuka kembali menelusuri karya Kuntowijoyo sambil menyesap kopi. Pak Mantri, Paijo, Hasan Ngali, dan Siti Zaitun adalah tokoh penting dalan novel ini. Mereka adalah cermin dari kehidupan masyarakat. Mengapa ada konflik? Perbedaan kepentingan.

Kritik penulis Khotbah di Atas Bukit masih relevan. Apa kata Pak Mantri soal polisi di halaman 87? Dari sini, aparat bisa berkaca dalam menangani penolakan warga Wadas Purworejo terhadap proyek kuari (quarry).

Betapa hati bergetar tatkala saya mendengar hasbunallah wanimalwakil ni'malmawla wa ni'mannashir dibacakan oleh ibu-ibu warga desa Wadas berpakian merah itu. .

Sunday, April 25, 2021

Hari Ketigabelas [Ramadhan1442H]

 

Beberapa hari yang lalu, Prof Rosna Hashim mengunggah foto di laman Facebooknya. Guru besar psikologi pendidikan ini menyatakan bahwa "How time flies. We were broguth together for internationalization of Malaysian HE.. But many have left. Tq Fb for reminding us of such meaningful memory. 

Saya sendiri belajar banyak hal selama mengabdi di UUM. Prof Rosna adalah dosen senior yang mendorong kebebasan berpendapat di fakultas. Selain itu, rekan-rekan lain yang sering berdiskusi ringan adalah Dr Akhiles, asal India. 

Lulusan Universitas Jawaharlal Nehru ini sangat kritik terhadap kapitalisme, yang dianggap paradoks. Barang itu dibuat oleh orang banyak (sosial), tetapi kekayaan hanya menumpuk pada segelintir. Oleh karena itu, sistem ekonomi harus diubah.   

Saturday, April 24, 2021

Hari Keduabelas [Ramadhan 1442]

 

Biyya suka ayam geprek Sa'i. Sementara, bagi orang Madura, sebuah kurma saja untuk berbuka adalah keutamaan. Setelah itu, mereka akan menyantap nasi. Padahal, buah dari Timur Tengah itu adalah sumber karbohidrat.
Mereka tak perlu menafsirkan tamar itu dalam konteks, seperti para muslim kritis. Bagi kaum terakhir, buah yang manis-manis tidak mesti kurma, karena buah lokal tersedia. Namun, saya tidak pasti apakah beras yang mereka makan itu tidak dimpor dari Vietnam?

Batas-batas seringkali menghalang orang untuk melakukan ini dan menolak itu. Tetapi, dasarnya perlu diketengahkan agar penolakan pada sesuatu tidak justru berterima pada yang lain, bukan milik kita yang dianggap tulen.

Friday, April 23, 2021

Hari Kesebelas [Ramadhan 1442H]


 Hari ini, kami pergi ke kota kecamatan. Setelah mengurus pengiriman buku melalui J & T, Zumi minta berfoto di sini. Maklum, anak-anak senang bila ada tangga, tempat ia naik turun. 

Hari ini, kami mengirim buku Kehendak Berkuasa dan Kritik Filsafat (Ircisod, 2021) ke peminat yang beralamat tak jauh dari rumah, hanya sepelemparan batu. Dengan ongkos kirim gratis dari Shopee, ia tak perlu membayar biaya pengiriman. 

Setelah itu, kami pun ke pasar mini untuk memenuhi upah karena Zumi bersedia untuk berniaga. Di sini, kami juga membeli kurma Prima dan mie untuk Pizza. Setelah memasuki hari kesebelas, baru hari ini kami membeli tamar dan bahan makanan khas Italia. Biyya tampak bosan dengan nasi. 

Orang tua di manapun akan berbuat untuk anak-anaknya. Betapa senang kita menemani mereka berpuasa sebagai cara untuk melatih diri dan memenuhi kewajibannya.   

Thursday, April 22, 2021

Hari Kesepuluh [Ramadhan 1442H]

 

Forum Sejahtera adalah kumpulan dosen-dosen Malaysia Indonesia yang bergerak untuk mewujudkan silaturahmi untuk kebajikan bersama atas dasar ide kelestarian. 

Dalam sebuah kegiatan di Jember, kami turut menghadiri kegiatan Pondok Shafa dan Marwa yang di bawah asuhan Prof KH A Halim Subahar. 

Kenapa tiba-tiba foto hadir di hari kesepuluh? Secara pribadi, kami ingin menerapkan gagasan tentang kepedulian kita pada lingkungan agar menjadi rumah yang nyaman bagi semua orang. 

Wednesday, April 21, 2021

Hari Kesembilan [Ramadhan 1442H]

 

Sejak kemarin, Zumi tak bisa menyembunyikan kegembiraannya. Ia mendapatkan piala dengan syarat mewarnai tas. Ini adalah hadiah pertama. Sejauh ini, murid TK Anaprasa selalu ingin menyamai sang kakak, seperti meletakkan gambar di pintu kamarnya. 

Apabila saya mengajar si kakak, ia serta merta minta diajari membaca hurud dari buku hijau sekolahnya. Tak hanya itu, ia akan turut berjamaah apabila saya, ibu, da kakaknya bersalat bersama. Saya pikir ini baik dan pada gilirannya pa yang dilakukan itu didorong oleh minat dan bakat, bukan karena orang lain. 

Tentu, ia akan menjalani hidupnya sendiri. Sejauh ini, kami belum tahu apa yang akan menjadi minat bacaannya. Sejauh ini, kami seang apabila ia mau bersekolah dan bermain dengan teman-temannya. Dengan belajar bekerjasama, anak kelahiran Kedah ini akan melihat hidup dari kepentingan bersama. 

Tuesday, April 20, 2021

Hari Kedelapan


Setelah setahun tidak ke toko Periplus, Biyya akhirnya bisa mengunjung kedai buku yang berasal dari Singapura ini. Sebulan sebelumnya, kami tak sempat memburu buku di Bali tatkala kami berkunjung ke pulau Dewata. 

Sementara, si adik meminta buku Fgeetv, namun sang ibu mengalihkan pada area permainan, Time Zone. Maklum, buku yang telah dibeli sebelumnya masih ada di rumah dan buku ini dipandang hanya akan menghalangi Zumi untuk belajar membaca. 

Namun, manfaat dari tontonan Youtube yang memuat Fgeetv, murid TK Anaprasa bisa belajar bahasa Inggris. Apalagi, konten ini juga digemari oleh temannya, Nabi. Tentu, kami membatasi jam menonton karena keterpaparan pada layar tidak baik bagi perkembangan fisik dan psikologis anak. 

Kemarin, kami berbuka bersama dengan riang. Zumi turut makan meskipun ia belum berpuasa. Keriangan Ramadan adalah kesempatan untuk duduk bersama sambil bertukar cerita  di meja makan. 

Monday, April 19, 2021

Hari Ketujuh [Ramadhan 1442H]

 

Berbeda dengan kakaknya, Zumi hanya beberapa bulan masuk kelas berbahasa Inggris di TK UUM IS. Untuk mengenalkan dengan bahasa Anglo-Saxon, sang ibu mengajak murid TK Anaprasa ini untuk mengikuti kursus percobaan English First

Ternyata, setelah ditanya pada sore harinya, ia bilang "so excited", malah memperagakan apa yang dilakukan di kelas tersebut. Jadi, pembelajaran itu berkesan bila dilakukan melalui kaidah yang menarik bagi anak kecil. 

Tentu, penguasaan bahasa itu hanya alat, bukan tujuan. Jalan pada pengetahuan yang akan menjadi minat dan kesukaannya masih panjang. Jadi, pengajaran bahasa bukan semata-mata bahasa sebagai perantara, tetapi juga urang untuk belajar ilmu sains dan sosial. 

 Untuk selanjutnya, lingkungan tempa anak-anak tumbuh seeloknya ramah bagi pemenuhan rasa keingintahuan anaka-anak. Semua pihak mendorong mereka untuk belajar memahami pohon, hewan dan tanah sebagai bagian dari kehidupannya. 

Sunday, April 18, 2021

Hari Keenam [Ramadhan 1424H]

 

Saya tidak menyangka buku ini akan diulas oleh Mahmudi Kafrawi, setelah sebelumnya diresensi oleh Aan Afriangga di portal Alif (Lebih jauh Anda bissa mendarasnya di sini: Resensi Buku Agama Sipil: Keragaman Beragama, Jalan Tengah ala Robert N. Bellah - Alif.ID). 

Tentu, saya tidak akan melupakan kisah Pak Jhon Titaley yang mengajar kami dulu di program pascasrjana UIN Sunan Kalijaga. Mantan rektor UKSW inilah yang mengenalkan pada pelajar tentang sosok Robert N Bellah yang nyentrik tatkala mengajar. Betapa penulis Beyond Belief ini meletakkan kakinya yang bersepatu di atas meja. 

Dari sini, saya menghubungi Bellah melalui surel dan mendapatkan jawaban dari almarhum bahwa penggagasan agama sipil secara utuh tersebut akan melakukan segalanya untuk apa yang saya akan lakukan dengan penelitian. 

Saturday, April 17, 2021

Hari Kelima [Ramadhan 1422H]

 

Kemarin anak ini bangun awal sebelum subuh. Meskipun tak bersahur, murid TK Anaprasa tersebut turut memeriahkan sahur kami. Setelah tirai hitam mulai terbuka, kami berdua menyusuri jalan seraya membawa tongkat Pramuka. 

Kami membersihkan rumput yang menutup saluran air. Lalu, sambil berjalan kami ngobrol ke sana kemari. Lalu, seperti kebiasaannya, adik Biyya ini turun ke selokan untuk bermain. Ia sempat tertegun karena ada binatang yang beterbangan. Bahaya, nggak? Tidak. 

Tak perlu waktu lama, kami pun naik dari air. Sesampai di rumah, ia akan mencuci kaki. Tatkala menonton Fgeetv, saya bilang kalau mau ke kantor pos. Ia pun bergegas untuk mandi. Kali ini, pegawai yang bertugas adalah Anas, lulusan UNEJ. Bila hari sebelumnya, ia mendengar qiraah, kemarin ia menikmati ceramah UAS melalui komputer. 

Di hari kelima, Zumi tak bangun. Tatkala saya berangkat ke kampus, penyuka Ryan ini masih tidur. Semoga hari ini ia bermain dengan Nabil dan Rafan. 

Friday, April 16, 2021

Hari Keempat [Ramadhan 1422H]


Tadi, kami berdoa untuk ulang tahun Biyya pas murid SD Namira ini baru berjaga dari tidur untuk makan sahur. Dalam keadaan belum sepenuhya sadar, ia tampak berusaha untuk membuka mata. 

Foto di sebelah ini adalah perayaan ulang tahun kakak Zumi di Smart Readar Kid, pra sekolah, tempat penyuka Billy Eilish ini belajar huruf dan berteman. Ia berangkat sekolah dengan bus (van) yang mengajarnya untuk mandiri sejak kecil. 

Teman-temannya berlatar belakang berbeda, baik agama, bahasa, dan budaya. Dari sini, ia telah belajar tentang kemajemukan secara langsung. Tak dapat dielakkan, ia akan mendukunng Joe Biden dan menahan senyum tatkala Zumi menyokong Trump dengan alasan bahwa presiden Amrik itu sama dengan McDonald, makanan cepat saji terkenal itu. 

Thursday, April 15, 2021

Hari Ketiga [Ramadhan 1422H]

 

Peran pengajar sangat besar dalam hidup murid. Biyya dan teman sekelasnya mendapatkan banyak hadiah buku dari Ms Galilee, Cikgu asal Filipina di UUM IS.
Salah satu pengarang yang diperkenalkan adalah Neil Geiman. Saya lihat bacaan-bacaan ini berpengaruh besar dalam mencandra kehidupan. Kami membahasa karya ini di meja makan sambil menikmati sahur.
Saya masih ingat betul tatkala menemani kakak Zumi mengerjakan PR baca karya dengan mengenal pengarang, alur, dialog, dan konflik. Bukankah hidup nyata juga demikian?

Wednesday, April 14, 2021

Hari Kedua [Ramadhan 1442H]

 

Pada sahur kedua, saya bangun lebih awal. Setelah sempat menonton kesekian kalinya The White House Down, saya menimang-nimang novel ini. Karya Toshikazu Kawaguchi dibeli oleh Biyya tatkala kami berkunjung ke toko buku Periplus, Mal Galaxy, Surabaya. 

Kata si ibu, murid SD Namira ini justru mengambilnya ketika hendak membayar buku lain yang telah dikantongi. Ia sepertinya menemukan buku  yang dicari-cari selama ini, aha! Ma, novel yang saya cari. 

Pas lihat judulnya, saya membayangkan bahwa kopi itu perlu diminum sebelum dingin. Menariknya, lokasi dari karangan ini adalah sebuah kafe yang tak begitu terkenal. Dalam kisah ini, ada empat tokoh yang ingin kembali ke masa lalu dengan keinginan masing-masing. 

Apa saya juga punya hasrat serupa? Ya, saya ingin menonton konser Rhoma Irama di Tambaksari Surabaya. Lagu yang ingin didengar adalah Nafsu Serakah

Tuesday, April 13, 2021

Hari Pertama [ Ramadhan1442H]


Saya dan istri bangun pukul dua Pagi, Biyya kami bangunkan pukul 3 agar kami bisa bersahur bersama. Saya sempat menonton sinetron Para Pencari Tuhan di SCTV. Ingat Mati Bro! menyuguhkan Din yang kehilangan sandalnya. Pak Jalal masih belum berubah bahwa hidup itu soal kaya dan gaya. Bang Jack selalu mempertontonkan ironi. 

Zumi belum berpuasa dan tidak turut bersama kami. Namun, pagi ini saya murid TK Anaprasa Nurul Jadid ini saya ajak ke kantor ekspedisi JNE untuk mengirimkan pesanan buku Kehendak Berkuasa dan Kritik Filsafat. Adik Biyya ini selalu bersemangat bila diberitahu pergi ke pos. 

Setelah itu, kami berdua ke kampus. Saya telah berjanji dengan Idris Ahmadi, mahasiswa IQT, yang mau berdiskusi artikel jurnalnya terkait resepsi santri terhadap air yang disakralkan dalam kegiatan istighatsah akbar. Dengan menggunakan teori Stuart Hall, ia mengulik makna air dalam kegiatan ritual rutin di pondok. 

Betapa hari pertama yang sangat menyenangkan!   

Tuesday, April 06, 2021

Sang Kiai adalah Arek Suroboyo


Beliau adalah salah satu tokoh yang menggagas sekolah putri Khadijah Surabaya. Dari Kiai Wachab, Kiai Hasyim, dan Kiai Wahid, lelaki kelahiran Paneleh ini belajar banyak hal.
Kisah hidupnya bukan hanya soal pendidikan tetapi juga kepolitikan. Sebagai wakil NU di konstituante, parlemen, penggerak kesetaraan perempuan ini mendapatkan kesempatan untuk berkunjung ke RRC.
Pengalaman ini merupakan mozaik yang turut mendorongnya untuk mencandra pendidikan secara progresif. Kini, pondok yang mempunyai program bahasa Mandarin secara sistematis dan banyak santrinya yang belajar ke negeri Tirai Bambu adalah Nurul Jadid, Paiton Probolinggo.

Berkat Gus Rijak Mumazziq Zionis (Lelaki Penghancur Zionisme), saya mendapatkan buku ini setelah sama-sama berbagi pengalaman dan pengetahuan dengan sahabat-sahabati PMII di Aula MANJ, 5 April 2021, pas hari ulang tahun saya. Betapapun sang kiai hidup di kota metropolitan dan berpikiran maju, lulusan pondok Tebuireng ini berpenampilan layaknya kiai pada umumnya, berserban.


Thursday, April 01, 2021

Sahabat Karib

Dulu, pada 1992 kami tinggal satu kamar kos di Jogja dan satu kelas di jurusan Aqidah Filsafat Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sunan Kalijaga (Sekarang UIN). Di bulan Maret 2021 baru tahu kami berasal dari Kakek Besar Mohammad Rowi. A Faridl Ma'ruf berada di urutan ke-7, manakala saya ke-8.
Terima kasih, Paman. Di sini, kami juga bersua dengan Mas Jun, Mas Ramzi, dan Mas Mamang. Sebelumnya kami disuguhi sate ikan Marlin oleh tuan rumah. Cerita pun mengalir ke sana ke mari. Tentu, isu pendidikan mendapatkan tempat karena kami sedang menimbang sekolah untuk anak-anak. Sementara, anak dari Mas Ramzi, lulusan SMA Nurul Jadid, Paiton, sedang menempuh S1 di Universitas Sanghai. Anak lelaki Mas Jun yang juga bersoleh di NJ sedang bersiap melanjutkan ke perguruan tinggi.

Setelah gambar in diunggah ke Facebook, banyak teman kami di IAIN reuni di ruang komentar, seperti Gus Hakim, Mas Arow, Mas Ahmala, dan Kang Tajib. Tak hanya itu, ada kawan yang ternyata adalah keturunan kelima dari Bhuju' Rowi, sehingga saya memanggilnya embah (baca: Kakek dalam bahasa Madura). Media sosial betapapun maya, ia sesungguhnya perantara untuk mengenal asal-usul, sejarah diaspora, dan kejadian nyata.


 

Puasa [17]

  Berhenti sejenak untuk membaca koran Jawa Pos , saya tetiba merasa lungkrah. Satpam kampus memutar lagu jiwang, pas Iklim dengan Hanya Sua...