Monday, July 18, 2016

Bukit Kachi

Saya tak pernah bosan menikmati kehijauan lapangan sepak bola ini. Ia telah menjadi sebagian nadi kenyamanan keseharian. Dari balkon rumah asrama, saya acap melemparkan pandangan ke segala penjuru, seperti bukit, pohon, bangunan, dan akhirnya berlabuh ke lapangan rumput ini.

Si bungsu, Zumi, acap penasaran dengan keriangan para pemain bola di waktu sore. Di musim liburan ini, belum ada keriuhan orang bermain si kulit bundar. Namun pekerja yang memastikan lapangan ini terawat selalu menjaganya dengan setia. Ya, hanya seorang yang melakukannya. Dengan mesin pemotong rumput, ia memangkas rumput agar tak tumbuh liar.

Ketika matahari masih sepenggalah, sinarnya yang hangat dan sisa tetesan hujan semalam betul-betul menyenangkan (pleasure). Agar kebahagian sempurna, seperti kata Paul Dolan dalam Happiness by Design, seseorang harus memberikan makna pada semua ini (purpose), misalnya dengan memanfaatkannya setiap individu mendapatkan kawan untuk berbagi, tidak menyia-nyiakan fasilitas, dan mensyukuri tempat bermain. 

Puasa [7]

Saya berfoto dengan Hikam, mahasiswa Elektro, yang menjaga portal pondok. Di sebelahnya, ada temannya, Febi, yang juga bertugas. Nama terakh...