Saturday, April 27, 2024

Syawal Ketujuhbelas

Biyya mendapatkan hadiah ulang tahun berupa novel dari Tante Ana. Dua anak imigran China di Melbourne, Australia hendak menautkan rasa di sebuah sekolah menengah atas.

Putri sulung ini tak dapat menahan tawa setelah tahu lagu Rhoma Irama dijadikan latar untuk status. Mungkin, ia dan rekan sebayanya tak akan merasa tersambung dengan nyanyian pelantun Ibu Kota ini. Apa boleh buat?
Ada hal lain yang membetot perhatian saya, yakni penulis "asal" negeri Tirai Bambu juga berkarya untuk turut mewarnai alur kehidupan dunia dan mungkin mendefinisikan identitas generasi baru.

Friday, April 26, 2024

Syawalan Ketujuhbelas

Kelas Memahami Teks Inggris: Dengan cara bandongan, setiap peserta akan membaca satu halaman dan menerjemahkannya ke dalam bahasa Indonesia. 

Lalu, ia akan menjelaskannya secara ringkas. Selanjutnya, hasil dari pembacaan akan dibahas dari segi linguistik dan analitik. 

Kelas ini akan digelar setiap Kamis pagi, 08.00 WIB di perpustakaan Universitas Nurul Jadid. Untuk "batch" ketiga, peserta diharapkan bisa menerjemahkan buku tersebut sebagai karya bersama. 

 

Thursday, April 25, 2024

Syawal Keenambelas

Bersama TKI, kami pergi pada dini hari ke bandara ketika Anda tidur atau menonton laga bola Inggeris lwn Belgia. 

Sebagian buruh dari Madura tak bisa melakukan "check in" melalui kiosk meskipun mereka akrab dgn telepon pintar. Pekerja tangguh di negeri jiran, yang bekerja di ketinggian tanpa ketakutan, membantu negara ini dgn pulangan (remitansi) yang merupakan lima pendapatan terbesar negara. Tapi, mereka tak digelari karpet merah dan disambut dgn meriah. 

Setiap orang merawat hidupnya. Sebagaimana supir taksi, Pak Agus, mengantar kami pada pukul dua pagi dari penginapan. Keramahan dan kesabarannya mengajarkan kami bahwa kita memilih cara hidup dan memeliharanya dgn seluruh. Ihwal jargon bela ini demi itu, biarlah dilaungkan di atas panggung politik.

 

Wednesday, April 24, 2024

Syawalan Kelimabelas

Saya akan menjemput Biyya seusai mengajar pada pukul 14.20. Ketika selesai mengajar Tafsir Modern dan Kontemporer, saya segera menuju parkir. Dengan kecepatan 30 KM/Jam, saya sampai di warung Om, tak jauh dari sekolah. 

Sesampai di sini, Biyya bercakap dengan Vanda dalam bahasa Inggris. Keduanya tampaknya asyik bercakap-cakap. Kehadirannya di kedai ini untuk merayakan ulang tahun Biyya. Berkah. 
 

Monday, April 22, 2024

Syawal Keempatbelas


Kami memenuhi undangan tetangga untuk memperingati 100 hari kepergian Pak Muhammad Imam Wahyudi. Sebelumnya kami mendapat surat undangan untuk menghadiri kenduri tahlil. 

Seusai bersembahyang magrib, warga berdatangan ke rumah almarhum. Pak Tir membuka acara. Selanjutnya, hadirin membaca Yasin dan tahlil. Andai tak mengikuti kegiatan tersebut, mungkin kami tak "sempat" membaca Alqur'an. 

Selain itu, warga bisa bersua untuk bertukar cerita. Pak Nur, seperti tampak dalam foto, adalah salah satu warga yang sering azan dan memimpin zikir sebelum salat di masjid. Apa pun, tradisi ini dapat dipahami oleh masing-masing dengan pelbagai sudut pandang. 

Syawal Ketigabelas

Saya pernah berbagi bacaan ini dengan santri Pusat Pendidikan Al-Qur'an Puteri Pondok Pesantren Nurul Jadid dalam Diskusi Al-Qur'an dengan tema "Aktualisasi Generasi Qur'ani dalam Membangun Peradaban Negeri". 

Ini adalah buku pertama yang membahas wacana Alqur'an dari dua perspektif penting. Pertama, buku ini menelaah perkembangan evolusi konsep keilahian di Timur Jauh kuno dengan perhatian khusus yang diberikan pada apa yang ada di dalam Injil Hebrew dan Kristologi dari sebuah perspektif sejarah. Kedua, buku ini menggali pesan Al-Qur'an dari perspektif pengetahuan modern. 

Generasi milenial seeloknya memiliki kesadaran sejarah tentang penghayatan manusia terhadap Tuhan dan merenung bagaimana kitab suci menempatkan pengetahuan modern sebagai kelanjutan dari anjuran untuk berpikir (tafakkarun) dan bernalar (ta'qilun). 

Dengan dua aktivitas di atas, kita berharap peradaban bisa dibangun di atas landasan teologis dan sosiologis sekaligus secara serentak. Ini jelas pekerjaan yang menantang bagi setiap lapisan generasi. 

 

Sunday, April 21, 2024

Syawal Keduabelas

 Keduaanya memesan Tteobokki. Kami menikmati ayam penyet. Dari sini, generasi baru telah menyesuaikan dengan selera lain. 

Setelah menempuh perjalanan dari Ganding ke Surabaya, kami memastikan dulu untuk segera mengasup makan siang yang agak telat. Tubuh harus mampu menyangga jiwa. 

Lalu, kami pun mengunjungi kedai buku Periplus. Ternyata, banyak belia yang juga mencari bacaan di sini. Mereka sering bercakap dalam bahasa Inggris. 

Syawal Ketujuhbelas

Biyya mendapatkan hadiah ulang tahun berupa novel dari Tante Ana. Dua anak imigran China di Melbourne, Australia hendak menautkan rasa di se...