Pemilu "Dagelan" Negara Tetangga

Sumber Opini Kompas
Selasa, 26 Februari 2008 02:08 WIB
AHMAD SAHIDAH
Beberapa koran nasional di Indonesia (14/2/2008) memberitakan pembubaran parlemen Malaysia, sekaligus tanda pemilihan umum ke-12 segera digelar.
Isu ini telah lama merebak. Di sana banyak orang meramalkan, baik dalam obrolan santai maupun media alternatif, pemilu akan dipercepat sebagai strategi mencegah kembalinya Anwar Ibrahim ke panggung politik.
Seperti telah bisa ditebak, alasan itu tidak muncul dalam berita utama surat kabar Malaysia, seperti Utusan, Berita Harian, News Strait Times, dan The Star. Abdullah Badawi tidak menyebutkan faktor Anwar, seraya mengatakan, sah-sah saja pemilu dipercepat. Bahkan, yang diangkat ke permukaan adalah pertanyaan wartawan tentang kesukaan perdana menteri ke-5 ini terhadap angka 13 dalam membuat keputusan penting.
Ada dua persoalan dalam pernyataan Abdullah Badawi. Pertama, penentuan pelaksanaan pemilu harus mengikuti persetujuan Raja Agung. Kedua, terkait aturan konstitusi tentang pe…
Selasa, 26 Februari 2008 02:08 WIB
AHMAD SAHIDAH
Beberapa koran nasional di Indonesia (14/2/2008) memberitakan pembubaran parlemen Malaysia, sekaligus tanda pemilihan umum ke-12 segera digelar.
Isu ini telah lama merebak. Di sana banyak orang meramalkan, baik dalam obrolan santai maupun media alternatif, pemilu akan dipercepat sebagai strategi mencegah kembalinya Anwar Ibrahim ke panggung politik.
Seperti telah bisa ditebak, alasan itu tidak muncul dalam berita utama surat kabar Malaysia, seperti Utusan, Berita Harian, News Strait Times, dan The Star. Abdullah Badawi tidak menyebutkan faktor Anwar, seraya mengatakan, sah-sah saja pemilu dipercepat. Bahkan, yang diangkat ke permukaan adalah pertanyaan wartawan tentang kesukaan perdana menteri ke-5 ini terhadap angka 13 dalam membuat keputusan penting.
Ada dua persoalan dalam pernyataan Abdullah Badawi. Pertama, penentuan pelaksanaan pemilu harus mengikuti persetujuan Raja Agung. Kedua, terkait aturan konstitusi tentang pe…