Wednesday, July 23, 2014

Nestapa Buruh Migran

Tulisan ini dimuat di koran harian Yogyakarta, Kedaulatan Rakyat (Sabtu Kliwon, 5 Juli 2014). Saya menyadari bahwa nasib buruh migran sebagian besar baik. Jika menyoroti nestapa yang ditanggung, saya hanya ingin mengingatkan bahwa pendapat ini adalah ingatan yang perlu dicermati oleh semua pihak.

Bayangkan! Ramalan tulisan ini menjadi kenyataan. Kapal tongkang karam yang mengorbankan dua pekerja berulang. Betapa pun operasi secara terus-menerus oleh pihak berwenang, pekerja bisa lolos dari razia. Tentu mengurai silang-sengkarut tidak semudah membalik telapak tangan, namun membincangkannya secara terbuka, kita bisa mengelak korban bertumbangan.

Di minggu terakhir ini, kita berdoa agar tak ada lagi tragedi. Tuhan, berikan keselamatan pada mereka yang ingin pulang, berbagi kebahagiaan bersama keluarga! Jangan renggut mereka karena nasib keluarganya berada di tangannya! Amin. 

No comments:

Majemuk

Selama abad kelima, orang-orang Yunani menyadari bahwa hukum dan adat istiadat beranekaragam dari satu masyarakat ke yang lain, serta satu t...