Wednesday, March 08, 2017

Belajar dalam Riang

Gambar sebelah ini diambil dari halaman Facebook guru Nabbiyya, Ms Galilee. Tak hanya itu, pengajar asal Filipina ini juga menyertakan sebuah kutipan menarik, yaitu "What we learn with pleasure, we never forget" ~ Alfred Mercier. Kata-kata ini seakan-akan membingkai sepotong gambar.

Dengan cara berbagi gambar ini, sebagai ibu bapak kami merasa turut menjadi bagian dari pembelajaran sekolah. Tanggung jawab tidak hanya berada di pundak guru, tetapi juga kedua orang tua. Media sosial menjadi ruang untuk menyampaikan pelbagai pesan, seperti belajar itu tidak hanya dalam kelas, tetapi di luar, tempat sesungguhnya kehidupan berjalan.

Kebersamaan mereka tentu lahir dari kesadaran kepentingan pendidikan inklusif, di mana sejak kecil anak-anak telah terpapar pada perbedaan sebagai sumber kegembiraan. Ketika mereka sedari awal telah belajar untuk mengelola ketidaksamaan, maka di masa dewasa, mereka tak lagi menyoal isu remeh-temeh yang masih dipercayai oleh sebagian orang.





Majemuk

Selama abad kelima, orang-orang Yunani menyadari bahwa hukum dan adat istiadat beranekaragam dari satu masyarakat ke yang lain, serta satu t...