Friday, March 13, 2020

Kenangan

Ketika belajar di Universitas Sains Malaysia, saya bergiat di perkumpulan sastra, Karyawan, yang dikomandani oleh Prof Sohaimi Abdul Aziz. Betapa menyenangkan, saya bisa mengurus kedatangan Putu Wijaya ke Pulau Mutiara. Penulis Zig Zag ini membuka cakrawala politik susastra.

Salah satu program yang membuat kami teruja adalah ketika Karyawan menyelenggarakan acara Malam Rendra di Pusat Budaya. Orang tua angkat kami dan anaknya turut hadir. Pakcik Yusof dan Makcik Sri adalah kakek dan nenek Biyya dan Zumi di Semenanjung. Ayah angkat kamilah yang melakukan tahniq masa murid SD Namira ini menginjak usia tiga bulanan.

Biyya ingin berlebaran di Pulau Pinang nanti. Semoga pandemik Covid-19 segera berakhir. Kakak Zumi akan segera memeluk Maktuk apabila bertemu. Pemandangan ini selalu membuat kami terharu. Betapa ikatan emosional ini kuat dan tak akan pernah tamat. Abadi, seperti ketulusan keduanya dalam menyemai hubungan kekeluargaan. 

Majemuk

Selama abad kelima, orang-orang Yunani menyadari bahwa hukum dan adat istiadat beranekaragam dari satu masyarakat ke yang lain, serta satu t...