Sekali waktu, tatkala bersepeda ke kampus, saya melihat seseorang menikmati secangkir kopi seraya duduk tenang di atas lincak di depan sebuah warung bambu di pagi hari. Betapa bahagia orang yang menyesap minuman ini.
Ini dulu. Kini saya bisa menikmati kopi dengan takaran terukur. Kadang, saya hanya ingin merasakan panasnya, di lain masa, dinginnya. Suasana naik turun ini hakikatnya berada dalam ruang. Kita hidup dalam situasi, bukan?
No comments:
Post a Comment