Mahasiswa Ilmu Alqur'an dan Tafsir membuka diri pada banyak bacaan, termasuk kisah Khadijah. Apalagi kini, Living Qur'an sebagai mata kuliah mendorong mereka untuk melihat respons dan penghayatan warga terhadap kitab suci melalui banyak kegiatan, seperti munjiyatan, yasinan, dll serta memerlukan kepekaan linguistik sekaligus ilmu sosial-humaniora.
Kita berharap generasi baru menghidupkan Alqur'an di tengah masyarakat agar pesan-pesannya membumi dan mendorong khalayak untuk mewujudkan pesan utamanya, yakni keadilan dan kesetaraan.
Tadi, saya mengisi kelas tambahan IAT karena Selasa sebelumnya saya tidak hadir. Sejatinya, mereka bisa menggelar diskusi tanpa kehadiran dosen, tetapi hubungan subyek-subyek semestinya intens agar percakapan tentang etnografi terhadap Living Qur'an menghasilkan tugas akhir yang baik.
No comments:
Post a Comment