Mas Goenawan Mohamad senantiasa menghadirkan banyak cara untuk melihat tragedi. Sejak zaman Yunani, peristiwa tragis telah menyedot perhatian penekur. Apa semua bisa diukur?
Kotak Pandora itu kini dibuka setengah hati. Jika hendak diungkap semua, institusi itu akan runtuh tanpa ampun. Kita juga tidak ingin itu, bukan? Masih ada polisi yang baik. Itupun tak banyak. Apa buat boleh? Eh, buat boleh apa? Betapa kata tidak bisa mengungkap kekonyolan ini.
Jika keadilan tak hadir di mahkamah, maka kami akan mendukung Eliezier semampu yang bisa diwujudkan. Jika hukuman itu tetap, kami akan menebusnya dengan sedikit yang kami punya. Kepada Tuhan, saya percaya, tidak pada apa pun institusi yang berada di balik semua kejahatan ini.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Kajian Kitab Tingkat Lanjut
Paling kiri adalah Pak Ainol Yaqin. Bersama Pak Moh Jasri Ahyak beliau menghidupi kajian kitab kuning bulanan, Lailiyyah Syahriyyah di Pondo...
-
Buku terjemahan saya berjudul Truth and Method yang diterbitkan Pustaka Pelajar dibuat resensinya di http://www.mediaindo.co.id/resensi/deta...
-
Semalam, kami berlatih menyanyikan lagu daerah, Apuse Kokondao Papua dan Ampar-Ampar Pisang dari Kalimantan. Ibu Yunita, mahasiswa PhD Musik...
-
Ke negeri Temasek, kami menikmati nasi padang. Kala itu, tidak ada poster produk Minang asli. Pertama saya mengudap menu negeri Pagaruyung ...
.jpg)
No comments:
Post a Comment