Tuesday, February 07, 2023

Kejawaan

Betapapun identitas dilihat sebagai pasti (klasik), rekonstruksi (modern) dan mitos (posmodern), jati diri itu melekat sebab setiap orang mengungkapkan dirinya melalui kata, ekspresi budaya, dan prilaku. Ada jejak yang bisa ditebak.

Apa ada Jawa yang utuh? Hari gini? Apa pun, kita bermula dari definisi. Bila retak, karena kita bukan katak.

Selanjutnya, kita bisa berdiskusi di sini: https://kabarmadura.id/kejawaan/. Tulisan ini mengambil banyak manfaat dari buku Suwardi Endraswara tentang falsafah Jawa. Dari sini, kita bisa menelusuri banyak karya klasik tentang kejawen. Kini, menjawa mendapat tantangan karena watak luwesnya memungkinkan untuk menyerapa apa pun yang dianggap dari luar, bahkan yang bertentangan. 
 


No comments:

Majemuk

Selama abad kelima, orang-orang Yunani menyadari bahwa hukum dan adat istiadat beranekaragam dari satu masyarakat ke yang lain, serta satu t...