Sunday, February 12, 2023

Muktamar Mahasantri

Saya membuat ulasan tentang muktamar mahasantri Ma'had Aly se-Indonesia di aula Pondok Nurul Jadid melalui akun Twitter. Saya berharap hari terakhir nanti melahirkan mufakat untuk mendudukkan pengetahuan sebagai dasar tindakan.

Utas tersebut tentu pandangan pribadi. Tidak mudah untuk bersepakat, tetapi tidak mustahil untuk melakukan aksi bersama agar keadilan menjadi milik semua.

Ada banyak makalah yang bagus dan menantang. Salah satunya adalah pemaparan konsep hifz al-nafs dan hifz al-mal yang dibandingkan dengan pemikiran Nancy Fraser tentang rekognisi dan distribusi, yang keduanya terkait dengan identitas dan pemenuhan kebutuhan. 

Isu-isu lain tentu juga bagus karena terkait dengan kasus, yang penting bagi menjaga kemanusiaan. Menariknya, menjaga harta (ekonomi) dijadikan dasar merawat jiwa, agama, keturunan, dan akal budi. Bukankah ini Marxian? 

Apa pun, pembentangan banyak kerta kerja itu mencerminkan alam kesarjanaan di ma'had aly subur dan kritis. Mereka kaum terpelajar yang telah menggiring perdebatan ke ruang yang dibatasi oleh etika yang lebih luas, yakni percakapan itu didasarkan pada strategi komunikasi. Puncak dari perbincangan adalah bukan memaksakan idealisme, tetapi sejauh mungkin bisa mencapai kesepakatan minimal. Selamat! 

No comments:

Majemuk

Selama abad kelima, orang-orang Yunani menyadari bahwa hukum dan adat istiadat beranekaragam dari satu masyarakat ke yang lain, serta satu t...