Monday, May 12, 2025

Kisah Nyata


Pukul 1.14 pagi, dua pelajar menekan bel rumah. Keduanya memberi kabar bahwa ada beberapa mahasiswa dirasuk (Kerasukan). Kami pun bergegas ke kampus. 

Salah satu dari mereka menyebut dirinya sebagai Kasturi yang hidup 400 tahun. Adiknya bernama Mawar. Makhluk halus ini berasal dari Palembang. Namun, dialeknya Betawi, Jakarta. Jangan begitu dong? Ceracaunya. 

Pak Ku, ahli kebatinan, meminta mereka dibawa ke masjid karena gedung tempat mereka bergiat tak selamat. Dengan setia, para temannya mengiringi. Di sana, mereka membaca Yasin seraya berharap agar Kasturi segera pergi. Ia pun tertawa. Saya bukan Islam, jawabnya dengan ketus. 

Subuh adalah batas. Akhirnya makhluk itu raib. Mahasiswa yang kesurupan mungkin letih setelah berlatih untuk persembahan teater. Tubuh adalah penyangga. Jika lemah, jiwa bisa rebah.  

Pesan dari kisah ini adalah elak dari berjaga atau begadang. Untuk itu, saya sering mengizinkan mahasiswa untuk tidur di kelas.

No comments:

Buku Teks

Barusan kami mengambil buku pelajaran Zumi. Ia dan kawan-kawan membelinya dari sekolah. Tadi, kami bertemu dengan banyak orang tua yang jug...