Tuesday, May 13, 2025

Rokat

Menengok kembali tempat saya lahir melalui cerita pendek. Dialog pertama menggugah. Betapa tak nyaman hidup dengan tuduhan yang tak beralasan. Tapi, begitulah adanya. 

Rokat untuk selamatan, tapi tak menjadi seperti yang diinginkan. Sinisme dari liyan karena tak sama dengan orang lain. Beginilah sekelumit watak orang kampung. 

Aha! Apa pengertian terpelajar? Sepatu tumit tinggi agar berbeda dgn orang "ndeso" (kekampungan). Justru, ini penyebab kecelakaan. Makan tuh simbolmu! Apakah kira-kira begitu pesannya? 

Potongan-potongan akan mengandaikan makna keseluruhan. Tapi, biarlah itu urusan hermeneut. Duh, semburat jingga mentari pagi itu mengalihkan dari kertas koran

 

No comments:

Radio, Kopi, dan Ibn Khaldun

Ronald Reagen pernah mengutip Ibn Khaldun tentang pajak. Betapa ide penulis Muqaddimah mengalir hingga jauh. Menariknya, mantan presiden Ame...