Warung pecel Madiun di Paiton beralmanak Maiyah. Seraya membaca Jared Diamond, "Dunia Hingga Kini", saya pikir identitas itu bukan batas. Kebetulan sang anak merupakan penggemar Cak Nun. Wajar, ia menempel penanggalan di dinding kedai si emak.
Kita sejatinya merayakan banyak kata. Menonjolkan satu tanda adalah sia-sia. Pada diri kita, pelbagai lambang menumpuk secara tumpang-tindih.
Saya pun memiliki kenangan yang kuat tentang Padang Bulan. Penulis Slilit Sang Kiai ini piawai berkata lisan dan tulisan. Pengalaman dan pengetahuannya menyodorkan cara berbeda dalam memahami peristiwa.
No comments:
Post a Comment