Dulu, kami beli jajanan buatan warga lokal di sekolah. Ada gulali, cenil, dll yang dibungkus dengan daun. Klepon ini sempat memantik lelucon, karena guru Inggris relawan dari Volunteers in Asia di pondok Annuqayah dulu pernah bertanya bagaimana cara memasukkan gula ke dalam panganan ini.
Kini, selera anak-anak hasil pabrikan yang serba plastik. Mari kembali ke tradisi! Kemarin, Zumi pun minta kripik di Basmalah. Sang kakak biasanya suka membeli susu UHT untuk campuran kopi.
Biasanya, kami membeli aneka kue seperti ini di bulan Ramadhan. Kala ngabuburit, kami sering pergi ke bazar untuk membeli lauk-pauk dan pelbagai juadah untuk berbuka.
No comments:
Post a Comment