Saturday, December 20, 2025

Rapor Sekolah

Sambil menunggu acara, saya membaca buku tentang keresahan orang Bali. Ada coretan gambar perayaan keagamaan yang ditonton oleh banyak bule berpakaian bikini. Tetapi, di sini tak ada pornografi, kata penulis.

Apa Bali bisa diganti dengan Jawa, Madura, dan Lombok? Ketiganya menghadapi tantangannya sendiri. Kami kini menghadapi kenyataan bahwa generasi baru dari pulau Garam tak bisa menulis jûko', tetapi cuko' untuk ikan.

Oleh karena itu, muatan lokal diajarkan sesuai bahasa ibu secara saksama. Murid dan siswa didorong untuk menulis kata dengan betul. Tak iye?
 

Friday, December 19, 2025

Keumatan

Gonjang-ganjing di PBNU masih berlangsung sengit. Masing-masing kubu bersikeras untuk teguh dengan pendirian masing-masing. Rais aam yang dipandang mewakili kiai dan ketua yang dilihat sebagai santri yang harus tunduk pada patron tidak lagi berlaku. Alasan pemberhentian orang nomor satu di Tanfidziyah dianggap sumir, karena tiga alasan yang disodorkan tidak cukup kokoh untuk mendongkel Yahya Staquf.

Ulil Abshar Abdalla menulis di akun sosialnya bahwa tanpa kerelaan ketua umum, keputusan syuriah tidak sah. Muktamar adalah arena tertinggi yang bisa menentukan kedudukan pengurus. Sementara dari kubu Miftahul Akhyar bersikeras untuk menghentikan pemimpin eksekutif seraya menegaskan kedudukannya tidak sah untuk berkantor di Kramat Raya.

Berbeda dengan santri yang kritis, pertikaian ini dianggap sebagai perebutan akses ekonomi. Kubu ketua umum ingin mengalihkan pengurusan tambang ke lingkaran presiden yang berkuasa hari ini, Prabowo, sementara kubu Saiful yang ditengarai berada di balik konflik hendak mengekalkan hubungan dengan mantan presiden, Jokowi. Alih-alih menangguk hasil, organisasi keagamaan terbesar tanah air malah bertengkar sesama sendiri.

Organ

Pertikaian antarpetinggi di tubuh organisasi berlambang bumi bukan hal baru. Muktamar Cipasung mempertontonkan hasrat penguasa yang hendak menjegal Abdurrahaman Wahid menuju kursi nomor satu. Namun, dukungan para kiai dan pengurus wilayah mampu menghalangi Abu Hasan, boneka yang hendak dipasang oleh pemerintah. Tentu, konflik antara Kiai As’ad Syamsul Arifin dan Kiai Idham Chalid adalah contoh lain, yang menyebabkan NU terbelah ke kubu Cipete dan Situbondo.

Sebagai organisasi terbesar, peran kiai sepuh dianggap bisa menjaga jam’iyyah dari rongrongan internal dan eksternal. Kedudukan rais aam sebagai pemimpin tertinggi tentu memiliki wewenang untuk menimbang ketua umum, yang bila dianggap melanggar bisa diambil tindakan. Dari ketiga alasan yang dijadikan dasar tentu perlu diajukan kepada ketua umum untuk membela diri. Apa yang dialami oleh Gus Yahya hampir serupa dengan apa yang dialami Gus Dur, yakni dimatikan karakternya, lalu dipaksa untuk turun.

Hal terburuk dari pertikaian ini adalah normalisasi adu kuat di tubuh organisasi pada masa yang akan datang. Tak hanya itu, kini santri pun menjaga jarak dengan patron, kiai. Mereka menyebut dirinya sebagai tradisional kultural seraya menyodorkan pikiran baru bahwa perubahan itu melalui pelbagai jalan. Seorang santri putri yang berada di Amerika telah melontarkan kritik tajam kepada kepimpinan pesantren. Santri putra lain yang berada di Australia untuk menyelesaikan program doktornya dalam bidang filsafat menyoal persoalan sistemik terkait kondisi pondok.

Taruhan

Sinar terang datang bersamaan dengan seruan pelbagai banom NU, seperti RMI, Serikat Nelayan, dll. Mereka menyerukan agar kedua kubu yang berseteru berdamai. Namun, sepertinya panggilan ini dianggap angin lalu. Malah, kedua kubu tidak bisa bertemu secara bersamaan di Tebuireng, tempat pendiri NU bermastautin. Keduanya bersikukuh dengan pendiriannya masing-masing.

Pepatah Melayu yang menang menjadi arang dan kalah menjadi abu, bukan sekadar kata-kata klise. Ia menggambarkan apa yang terjadi dengan pihak yang dikalahkan. Kita tidak lagi melihatnya sebagai hal biasa karena dulu hal yang sama berlaku, tetapi jelas berbeda dengan apa yang terjadi pada kali ini. Ketua umum tidak hanya dikaitkan dengan anak ideologis Gus Dur, tetapi juga berasal dari keluarga kiai ternama.

Kebuntuan ini hanya semakin meneguhkan bahwa santri sedang berhitung. Institusi baru harus lahir untuk memberikan ruang bagi kebebasan yang didasarkan pada keterbukaan dan kesetaraan. Alumnus pondok pesantren kini secara terbuka menyatakan diri sebagai pengikut Mu’tazilah yang secara teologis berseberangan dengan landasan Asy’ariyyah yang menjadi dasar dari pandangan dunia kaum Nahdliyyin.

Malah, Roy Murtadho, yang mengelola pondok lingkungan, menyatakan secara terbuka bahwa penerimaan konsesi tambang merupakan kemerosotan moral. Alih-alih bergabung dengan partai yang berafiliasi dengan santri, seperti PKB, PPP, dan PKS, ia justru menjadi pelopor Partai Hijau, yang lebih jelas keberpihakannya pada kelestarian alam. Jadi, kritik dari kalangan sendiri akan menggerogoti kekuatan jemaah.

Dalam komunikasi efektif Jürgen Habermas, setiap pihak seeloknya berdiri setara, meskipun secara struktural dan kultural, rais aam berada di hierarki tertinggi. Namun, syuriah juga dianggotai banyak kiai senior lain yang tidak sepenuhnya sebulat suara untuk mencopot ketum. Dari sini, kematangan diuji, dan santri sedang merapatkan barisan untuk menghadirkan gerakan alternatif.

Sumber: Keumatan 

Sore dan Bermenung

Sore, radio, dan tepekur. Sehabis tidur siang, saya menikmati kopi di teras. Kafe kini berada di rumah. Menua adalah menunda, sebab tubuh semakin ringkih. Asupan perlu dijaga. Gerak perlu dilakukan.

We will Rock You dari Sinar FM menyemangati kami. Apalagi yang tersisa selain kita bermenung? Apa yang harus sampaikan pada mahasiswa di acara Hari HAM se-Dunia?
Setidaknya, kita telah memulakan perbincangan ini di tempat kita tinggal. Menjaga jiwa sebagai tujuan syariah perlu diurai secara praktis. Ia tidak lagi hanya dalil yang diperbincangkan secara terbatas. Merawat kejiwaan (kedirian) adalah memelihara kehidupan yang meliputi pemenuhan kebutuhan konkret dan batin secara serentak.

Ket: Gambar adalah hidangan di warung Kopi Tiam Bukit Gambar yang diunggah oleh teman baik asal Kelantan, Dr Supyan.

Thursday, December 18, 2025

Sarwaan

Apa pun boleh bubar, tapi tidak kebersamaan. Kita bisa bikin lembaga baru dengan nama yang lain. Semangatnya sama saja: hidup dengan liyan.

Seusai baca Yasin dan Tahlil, kami membahas masalah kampung. Rencana bikin selamatan untuk tolak bala diungkap kembali. Selain doa, warga telah memperbaiki jalan masuk RT. 

Apa yang menggerakkan kita? Kita bisa sebut banyak pemikir, dari Ghazali, Nietzsche, Schopenhaeur, dan Suryamentaram. Justru saya ingat Pak Syam, penarik becak. Di usia 79 tahun, ia masih mencari nafkah, padahal 8 anaknya minta sang ayah duduk di rumah di umur senja. 

Dorongan untuk hidup tenang, nyaman, dan tentram bisa diketengahkan. Kita bisa menemukan cermin di dekat kita. Anda bisa menemukannya bila hendak mencari dengan tulus. Setiap orang pasti akan memilih sesuai dengan pandangan dunianya. 

Semisal, saya lihat sosok pengajar Syarh al-Hikam  membawakan dirinya dengan bersahaja. Kata-kata dan tindak tanduknya adalah wujud dari pikiran dan perasaannya yang luas dan terbuka, tetapi ia mengambil jalan hidup yang "sempit" dan "tertutup". Sungguh paradoks! Justru, inilah yang harus kita lakukan karena kita tidak bisa menjalani semua bentuk laku. Wajahnya memancarkan kejernihan karena hatinya bersih dari iri dengki, congkak, dan riya'.

Monday, December 15, 2025

Semantik dan Kesadaran Etis

Sebagai pengajar Semantik dan Ma'anil Qur'an, saya berpandangan bahwa lulusan Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir akan menjaga alam, karena bila tak menunaikan amanah Tuhan ia ingkar.

Bila lulusannya dilantik sebagai menteri kehutanan, ia akan merawat kepercayaan ini dengan mengangkat pembantunya yang ahli kehutanan. Malah, ia bisa meminta nasehat pada Jokowi yang sarjana kehutanan

Jabatan menteri itu didasarkan pada keseimbangan politik. Lagi-lagi, polis itu kota, agar kita beradab. Anwar Ibrahim diganjar sbg menteri keuangan terbaik meskipun lulusan Bahasa Melayu. 

Tentu, bila dituntut mundur, usah melibatkan Tuhan, cukup dibicarakan dengan pak RT, ujar Remy Silado. Warga pun tahu bahwa penguasaan lahan dikangkangi oleh 10 oligark. Sementara kita hanya digelorakan dengan cinta tanah dan air. Betapa platonis! Tragis.

 

Sunday, December 14, 2025

Film Laut Bercerita

Saya sangat suka karya ini diangkat ke film panjang, yang versi pendeknya sering dihadirkan bersamaan dengan bedah novel di banyak lokasi. 

Apa ada pengambilan gambar (shooting) di Blangguan, Bu Leila S. Chudori? Daerah ini tak jauh dari rumah kami, Paiton. Pasti film ini akan membuat pesan tentang kekerasan tidak boleh terulang mengalir lebih jauh. 

Ia akan menyegarkan ingatan banyak orang bahwa penculikan itu bukan khayalan meskipun diceritakan melalui karya fiksi. Ada korban yang belum ditemukan. Ada ibu dari anak yang wafat karena peluru yang masih menuntut keadilan.

Paman Faridl Rusydie, nanti saya akan menapak tilas kawasan tersebut. Bagian ini dibuka dengan Sajak Seonggok Janggung oleh WS Rendra. Menonton film ini adalah cara kita melawan lupa.

 

Saturday, December 13, 2025

Kabar Baik

Pembaca mengirim kabar bahwa buku sudah sampai. Ia adalah pelajar Akidah Filsafat Islam Universitas Islam Negeri Sunan Ampel. 

Di halaman Kejawaan (hlm. 95), saya mengulas asal-usul jati diri Jabadiu, sebutan Claudius Ptolomaeus, untuk tanah kakek-nenek Biyya-Zumi. Kemaduraan akan dianggit di jilid kedua. 

Kemarin, di acara peluncuran Jong Madura Probolinggo Raya kami membahas warisan Kiai Kholil Bangkalan. Otomatis, ia juga menyentuh identitas etnis. Betapa pun saya adalah posmodernis, tetapi akar itu soal terberikan. Kala menikmati syair kematian Kiai Aminullah dalam bahasa terindah di dunia, saya fana.

Inilah pandangan dunia orang Madura. Dunia itu adalah tempat beramal untuk menuju kematian dengan senyum. Heidegger, apa kabar? Anda sudah ditanya, siapakah Tuhan Anda? Nabi? Kitab? 

Falsafah lain adalah badha tolés, tolos. Ada tulisan (ketetapan Tuhan), jadilah. Orang Pulau Garam diam-diam mempercayai predeterminisme. Sejalan dgn neurosains, hidup ini telah ditakdirkan. Mari peluk nasib ini dengan penuh ghirah!

Rapor Sekolah

Sambil menunggu acara, saya membaca buku tentang keresahan orang Bali. Ada coretan gambar perayaan keagamaan yang ditonton oleh banyak bule ...