Setelah dua hari berbaring karena deman, saya kembali bugar. Sakit yang membawa 'pikiran' baru untuk menguji kembali 'hidup' yang rutin, banal dan tak ada yang baru. Semua berjalan seperti sekrup mesin dan mengikuti 'alur' begitu saja.
Berada di depan komputer, saya kembali membuka berita on line sejumlah surat kabar Indonesia, mengetik bahan disertasi dan mengisi halaman blog. Tak jarang, saya bekerja melompat-lompat dari satu bidang ke bidang lain, meskipun tidak beranjak dari kursi. Sepertinya, saya menikmati pekerjaan ini. Blog, disertasi, baca koran silih berganti membentuk 'aliran' peristiwa yang memancing otak untuk bekerja, intuisi tertantang, dan hati merasakan kembali pelbagai informasi yang berdesakan memenuhi ruang ingatan.
Aneh, kadang, saya tidak bisa mengingat begitu banyak kabar dari koran, padahal saya telah melewatinya. Mungkinkan, ia tidak berkesan, ataukah ini yang disebut informasi berlebihan? Atau kita perlu memilih yang mana dari sekian bahan itu dilesakkan dalam memori?
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Rhoma, PPP, dan Orde Baru
Warga terpaksa menggelar kampanye di "bukit" berbatu. PPP kala itu digencet habis-habisan. Namun, di tanah Rosong, Ganding, Sumene...
-
Semalam, kami berlatih menyanyikan lagu daerah, Apuse Kokondao Papua dan Ampar-Ampar Pisang dari Kalimantan. Ibu Yunita, mahasiswa PhD Musik...
-
Ke negeri Temasek, kami menikmati nasi padang. Kala itu, tidak ada poster produk Minang asli. Pertama saya mengudap menu negeri Pagaruyung ...
-
Ahmad Sahidah lahir di Sumenep pada 5 April 1973. Ia tumbuh besar di kampung yang masih belum ada aliran listrik dan suka bermain di bawah t...
No comments:
Post a Comment