Novel ini membuat saya sesak, haru dan mengguncang. Sebuah alur yang menghentak batin. Jika ia mampu menggerakkan saya setelah membaca, semoga ini akan terus berlanjut. Namun, saya harus mengembalikannya, sebab ia novel penting dan bisa dibaca banyak orang. Semoga!
Karya yang ditulis oleh Motinggo Busye ini dipuji banyak pengamat sastera. Meskipun, itu tidak terlalu mempengaruhi saya dalam mengambil sikap. Saya mempunyai cara sendiri membaca sebuah karya.
Mungkin, harapan saya adalah berbagi dengan teman-teman untuk turut membacanya. Dari sini, penikmat novel ini akan saling menceritakan pengalamannya.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Syawal Keenambelas
Bersama TKI, kami pergi pada dini hari ke bandara ketika Anda tidur atau menonton laga bola Inggeris lwn Belgia. Sebagian buruh dari Madura...
-
Semalam, kami berlatih menyanyikan lagu daerah, Apuse Kokondao Papua dan Ampar-Ampar Pisang dari Kalimantan. Ibu Yunita, mahasiswa PhD Musik...
-
Dulu tatkala membaca karya Louis Dupre, saya menekuri teks berupa anggitan huruf-huruf di atas kertas. Penulis "Religious Mystery and...
-
Semalam takbir berkumandang. Hari ini, kami bersama ibu, saudara, dan warga menunaikan salat Idulfitri di masjid Langgundhi. Sang imam, Ust...
No comments:
Post a Comment