Apa yang terlintas ketika kita melihat buku ini yang bersampul hitam dan gambar seorang Presiden dengan dua tanduk di kepala? Dengan mudah kita akan mengatakan bahawa buku ini ingin menyampaikan pesan, George Bush adalah sosok jahat.
Buku ini tidak berbicara secara khusus tentang prilaku orang nomor satu di negeri Paman Sam di atas. Ia ingin mencoba untuk menempatkan 'kejahatan' sebagai pembahasan falsafah. Menariknya, sekarang ia menyatakan bahwa sekarang kita sedang menghadapi sebuah benturan mentalitas (a clash of mentality), bukan sebuah benturan peradaban (sebagaimana tesis Samuel Hungtinton yang terkenal itu).
sebuah mentalitas yang berasal dari sebuah kemutlakan, dugaan kepastian moral dan dikotomi simplistik berlawanan dengan sebuah mentalitas yang mempertanyakan pembelaan terhadap sikap serba mutlak di dalam politik, yang berhujah bahwa ktia harus tidak merancukan kepastian (certitude) moral subjektif dengan kepastian (certainty) moral objektif.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Syawal Keenambelas
Bersama TKI, kami pergi pada dini hari ke bandara ketika Anda tidur atau menonton laga bola Inggeris lwn Belgia. Sebagian buruh dari Madura...
-
Semalam, kami berlatih menyanyikan lagu daerah, Apuse Kokondao Papua dan Ampar-Ampar Pisang dari Kalimantan. Ibu Yunita, mahasiswa PhD Musik...
-
Dulu tatkala membaca karya Louis Dupre, saya menekuri teks berupa anggitan huruf-huruf di atas kertas. Penulis "Religious Mystery and...
-
Semalam takbir berkumandang. Hari ini, kami bersama ibu, saudara, dan warga menunaikan salat Idulfitri di masjid Langgundhi. Sang imam, Ust...
No comments:
Post a Comment