Jauh hari sebelumnya, teman-teman di pascasarjana merencanakan acara perayaan idul fitri di kampus. Klub kami menggalang dana dari para mahasiswa untuk acara ini, selain sumbangan dari fakultas. Akhirnya, jam 3 sore, para mahasiswa berdatangan ke ruangan acara. Sebelumnya, kami menata kursi dan meletakkan hiasan berupa ketupat yang dibuat dari plastik.
Ardi, presiden klub, membuka pertemuan ini dengan sambutan singkat tentang tujuan acara ini dan sekaligus pemberitahuan acara perdana untuk Kelab Ijazah Tinggi. Disusul kemudian dengan sambutan Prof Madya Sohaimi Abdul Azis sebagai penasehat organisasi mahasiswa. Saya melihat beberapa mahasiswa dari pelbagai negara yang hadir, seperti Arab, Bangladesh, Iran, Thailand dan Indonesia. Di akhir sambutan, Prof Sohaimi mempersilahkan untuk mencicipi hidangan, yang berupa menu ketupat, rendang, ayat, dan beberapa jenis kue lebaran.
Acara makan tidak memerlukan waktu lama, namun kami masih duduk berbincang satu sama lain setelah mengasup hidangan. Segelintir mahasiswa, seperti Mariam dan Mustafa dari Iran serta Jahan dari Bangladesh, mengambil gambar dari pelbagai sudut. Pertama kali acara ini dimulai, saya melihat kecenderungan mahasiswa untuk mengelompok berdasarkan asal negara, namun kemudian karena satu sama lain saling kenal, komunikasi mencair. Malah, saya sendiri mencoba untuk menjadi pendengar dari peserta dengan latar belakang. Memang, saya masih mendengar bahasa Parsi, Arab, Melayu, namun bahasa Inggeris lebih sering didengar karena inilah bahasa satu-satunya yang memungkinkan satu sama lain bertegur sapa.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Ruang Baca
Saya meletakkan pesan Pak Musa Asy'arie di loteng, tempat kami menyimpan buku. Berjuang dari Pinggir adalah salah satu karya beliau yan...
- 
Semalam, kami berlatih menyanyikan lagu daerah, Apuse Kokondao Papua dan Ampar-Ampar Pisang dari Kalimantan. Ibu Yunita, mahasiswa PhD Musik...
 - 
Ke negeri Temasek, kami menikmati nasi padang. Kala itu, tidak ada poster produk Minang asli. Pertama saya mengudap menu negeri Pagaruyung ...
 - 
Ahmad Sahidah lahir di Sumenep pada 5 April 1973. Ia tumbuh besar di kampung yang masih belum ada aliran listrik dan suka bermain di bawah t...
 
No comments:
Post a Comment