Wednesday, July 01, 2009
Perjalanan ke Ipoh
Saya selalu menikmati perjalanan di tanah Semenanjung karena jalan tolnya membentang dari ujung Utara-Selatan, Timur dan Barat. Perjalanan dari Pulau Pinang ke Ipoh berjalan mulus, tak diganggu oleh macet, atau terpaksa melewati jalan bukan tol yang diganggu oleh kemacetan karena sebagian arus jalan digunakan untuk kegiatan masyarakat, seperti pasar, pesta kawinan atau peminta sumbangan masjid. Apa boleh buat, semua itu dibenarkan oleh pihak berwenang.
Hari Minggu kemarin, kami bersama Pak Cik, Mak Cik dan anak bungsunya pergi ke Perak untuk mengunjungi puteri sulungnya yang sedang mengandung. Setelah satu jam perjalanan, kami singgah ke tempat rehat yang dikelola oleh manejemen tol. Inilah kelebihan lain yang dimiliki perusahan tol di sana. Gambar di atas diletakkan di tembok warung makan yang berbunyi senyum selalu, bagian kampanye pariwisata.
Melihat gambar ini saya juga tersenyum. Hanya dengan ini, dipaksa atau tidak, tetap akan membuat keadaan menyenangkan. Ia mencairkan kebekuan dalam sebuah hubungan apa saja. Namun, saya tak perlu memaksan orang untuk melakukannya, karena sebagian memang tak suka. Namun, sepanjang pengalaman, ketika saya tersenyum, secara otomatis, orang yang bersirobok dengan keadaan seperti ini, juga turut tersenyum, selalu begitu.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Majemuk
Selama abad kelima, orang-orang Yunani menyadari bahwa hukum dan adat istiadat beranekaragam dari satu masyarakat ke yang lain, serta satu t...
-
Semalam, kami berlatih menyanyikan lagu daerah, Apuse Kokondao Papua dan Ampar-Ampar Pisang dari Kalimantan. Ibu Yunita, mahasiswa PhD Musik...
-
Semalam takbir berkumandang. Hari ini, kami bersama ibu, saudara, dan warga menunaikan salat Idulfitri di masjid Langgundhi. Setelah pelanta...
-
Saya membawa buku Philosophy for Dummies untuk coba mengenalkan anak pada filsafat. Biyya tampak bersemangat tatkala pertama kali mendapatka...
No comments:
Post a Comment