Sunday, September 06, 2009

Silaturahmi di Konsulat


Ramadhan tak hanya menyemai berkah, tetapi silaturahmi melimpah. Gambar di atas adalah mahasiswa dan warga Indonesia yang sedang menanti azan Magrib, pertanda buka puasa. Tak hanya orang dewasa, anak-anak turut meramaikan acara mingguan ini. Suasana ini mengingatkan saya waktu kecil ketika berlarian bermain menunggu bedug ditabuh dimasjid. Kesempatan seperti ini adalah waktu yang baik para pelajar dan pekerja Indonesia menjalin silaturahmi.

Seperti biasa, berbuka di konsulat dimulai dengan mengasup kolak, kurma, bakwan dengan cabe rawit (cili padi), dan aneka makanan ringan yang lain. Lalu, kami bersama-sama menunaikan shalat berjamaah maghrib. Sesudah itu, kami pun menyerbu hidangan yang telah disiapkan, daging, ayam, sayur, krupuk udang, sambel dan yang menyenangkan tempe mendoan. Buah-buahan juga disediakan untuk menyudahi makan berbuka.

Shalat tarawih pun digelar setelah mereka menunaikan shalat Isya. Disusul kemudian dengan ceramah oleh Pak Mohammad Nuh, mahasiswa PhD bidang sejarah yang mengulas bagaimana menjalani puasa dengan baik. Hanya 15 m, mahasiswa asal Makasar ini menyampaikan pengajian. Tanpa menunggu lebih lama, kami pun bersalam-salaman satu sama lain yang dilakukan dengan berjalan melingkar. Praktis, setiap jamaah bisa berjabat tangan satu sama lain sambil melantunkan shalawat.

No comments:

Syawal Keempatbelas

Kami memenuhi undangan tetangga untuk memperingati 100 hari kepergian Pak Muhammad Imam Wahyudi. Sebelumnya kami mendapat surat undangan unt...