Di hari libur, banyak orang pergi ke mall agar terhibur. Tak salah, namun apa yang dicari? Aha, di sana toko buku yang besar, Borders, perusahaan buku asal Inggeris, yang memberi saya vocer senilai RM 10 untuk menikmati kopi Starbuck. Sesampai di toko buku itu, kami pun berhamburan, memilih rak buku sesuai dengan kesukaan masing-masing. Selalu saja, untuk pertama kali, saya menuju ke rak filsafat, yang hanya terdiri dari satu rak, tak sebanyak buku jenis lain. Untungnya, ada buku baru, Living in the End Times (2010), Slavoj Žižek, sehingga saya duduk agak lama di kursi empuk berwarna hitam, menekuri huruf. Saya pun sempat mencatat ucapan Mao, setelah bertemu Nixon dan Kissinger, "I like to deal with the rightists. They say what they really think - not like the leftists, who say one thing and mean another (hlm. xiii). Ternyata orang kiri itu banyak menggunakan metafora ya?
Lalu, kami pun beranjak untuk makan siang di KFC. Layaknya tempat makanan cepat saji, standar pelayanan dan desain ruang minimalis dan tak banyak menghadirkan ornamen lokal. Gambar besar Colonel Sanders tentu menjadi penanda dari warung goreng ayam ini. Sayangnya, kami pun tak sempat menukarkan vocer untuk menikmati kopi karena harus pulang, untuk mengunjungi teman di sore itu. Kadang, keinginan dan rencana kita tak selalu berbuah kenyataan. Toh, waktu masih terbentang luas, kita pun akan segera mewujudkannya, meskipun tak jauh-juah dari kebutuhan dasar yang diulang-ulang. Hanya beda kemasan dan rupa.
No comments:
Post a Comment