Ada itu hadir dalam banyak hal, memang. Kita ada karena berpikir, berbelanja dan memamerkan diri di cafe, mall, dan panggung. Ada itu kadang tidak ada. Coba lihat, tidak jarang kita melihat orang yang merenung di pinggir jalan, di tengah keramaian? Bagaimana kita mengatakan bahwa ia ada, sementara jiwanya entah ada di mana?
Mengada itu memang rumit, tetapi ia mudah diraih jika kita mau menyatukan jiwa dan raga kita selaras. Keadaan ini bisa diraih jika tubuh kita sehat dan akal kita kuat. Keduanya harus berjalin kelindan, jika tidak, boleh jadi pikiran kita seluas samudera, namun jika minda itu disangga oleh tubuh renta, alahai, alamat kita telah menunda kematian yang sesunguhnya.
No comments:
Post a Comment