Media sosial seharusnya menjadi ruang untuk berkongsi pandangan agar informasi yang begitu banyak tidak memerangkap kita pada kebingunan. Di sini, kita bisa belajar dari orang lain, tak perlu banyak, hanya segelintir yang dianggap tepercaya. Demikian pula, kita juga mengikuti twitter politikus untuk mengetahui apa yang mereka lakukan. Tidak salah mengikuti pesohor, seperti pelakon atau penyanyi, untuk mengenal lebih dekat mengapa begitu banyak orang menggilai selebritas. Namun, pada akhirnya, kita akan menemukan diri dalam kesenyunyian, bukan tempik-sorai dari perayaan kehidupan.
Kucing di atas tentu telah memilih hidupnya. Tentu saja, kita tak perlu menjadi kucing hanya untuk menjadi orang yang tenang dan tentram. Bukankah sisi dari kedirian kita adalah unsur kebinatangannya?
No comments:
Post a Comment