Semalam kami telah membicarakan untuk berlibur ke pasar Jitra. Dalam satu Minggu ini, kami telah mengunjunginya sebanyak dua kali. Pada awalnya, si kecil tidak begitu suka, karena berbeda dengan pasaraya, di sini ia tidak bisa bermain bowling dan aneka permainan yang lain. Lucunya, meskipun tanpa coin, ia bergerak ke sana ke mari merasai beranekaragam hiburan.
Perlahan tapi pasti, ia pun menikmati suasana pasar. Seperti terlihat pada gambar sebelah kiri, Nabbiyya juga menyentuh buah jeruk, sebagaimana ibunya yang sedang memilih satu persatu buah kesukaannya. Namun, di lapak sayur-mayur harga sawi RM 5/Kg, jauh lebih mahal daripada Pasaraya Yawata, RM 3,5. Namun, si ibu tetap membelinya. Mengapa ini bisa terjadi?
Di sana, kami tidak hanya membeli sayur, tetapi juga tempe pada seorang kakak langganan kami dan tulang sapi pada pakcik yang baik hati. Kami kemudian berlalu setelah puas mengelilingi pasar. Sayangnya, tak jauh dari pasar ini, pasaraya TESCO akan dibangun. Papan nama telah dipancang dan pembangunan sedang berjalan. Kami menunggu cemas, adakah pasar ini akan berwajah muram?
Perlahan tapi pasti, ia pun menikmati suasana pasar. Seperti terlihat pada gambar sebelah kiri, Nabbiyya juga menyentuh buah jeruk, sebagaimana ibunya yang sedang memilih satu persatu buah kesukaannya. Namun, di lapak sayur-mayur harga sawi RM 5/Kg, jauh lebih mahal daripada Pasaraya Yawata, RM 3,5. Namun, si ibu tetap membelinya. Mengapa ini bisa terjadi?
Di sana, kami tidak hanya membeli sayur, tetapi juga tempe pada seorang kakak langganan kami dan tulang sapi pada pakcik yang baik hati. Kami kemudian berlalu setelah puas mengelilingi pasar. Sayangnya, tak jauh dari pasar ini, pasaraya TESCO akan dibangun. Papan nama telah dipancang dan pembangunan sedang berjalan. Kami menunggu cemas, adakah pasar ini akan berwajah muram?
No comments:
Post a Comment