Monday, February 13, 2017

Sekolah dan Alam

The foundation of every state is the education of its youth. ~ Diogenes Laertius (412-324 SM)

Selain mengantarkan ke sekolah setiap pagi, saya menikmati mengikuti perkembangan pelajaran Nabbiyya. Selain menandatangani buku laporan setiap hari, saya juga mencermati apa yang dilakukan kakak Zumi dengan kawan-kawannya di sekolah, yang saya kenal banyak nama dan orang tuanya.

Seperti tampak dalam gambar,  murid-murid Sekolah Internasional UUM sedang mendengarkan arahan dari gurunya, Ms Galilee, sebelum meneroka hutan yang ada dalam lingkungan kampus. Sebuah ikhtiar mulia untuk melihat dunia tidak hanya di kelas. Betapapun mereka belajar banyak bahasa, seperti Inggeris, Arab, Melayu, dan Mandarin, pada akhirnya semua itu hanya alat untuk memahami semesta.

Dengan mendekatkan mereka pada alam, anak-anak ini akan peduli apa yang sedang dan akan berlaku di lingkungannya. Dengan menemukan klorofil pada daun dari pohon yang berdiri tak jauh dari halaman sekolanya, mereka akan menggunakan sains yang dipelajari untuk mencermati kehidupan di sekitarnya. Pendek kata, mereka sejatinya mempelajari dunia yang dialami. Sebagaimana keyakinan pemilik kutipan di atas, manusia akan nyaman jika ia ramah dengan alam. 

Majemuk

Selama abad kelima, orang-orang Yunani menyadari bahwa hukum dan adat istiadat beranekaragam dari satu masyarakat ke yang lain, serta satu t...