Friday, January 10, 2020

Menunggu Angkutan Sekolah

Saya dan Zumi mengantar kakak ke pinggir jalan untuk menunggu angkutan sekolah. Setiap jam 6 pagi, kami bertolak dari rumah dan duduk di depan Gudang Sampoerna.

Biyya membaca Deathly Hallows JK Rowling. Buku ini adalah hadiah dari gurunya di UUM IS, Miss Galilee, asal Filipina. Sementara Zumi akan menggambar rumah, dinosaurus, pohon, dan mobil.

Saya membaca Freud untuk memahami keselip lidah. Maklum, Benjamin Netanyahu menyebut Israel adalah negara nuklir.  Kebiasaan ini berjalan setiap hari. Sekali waktu, saya melemparkan pandangan ke jalan, yang dialiri oleh pelbagai jenis kendaraan. Betapa para supir itu telah bekerja, sementara sebagian yang lain mungkin masih lelap. Setelah Pak Wardi datang, kami pun berdiri dan kakak masuk mobil. Saya dan Zumi melambaikan tangan.

No comments:

Majemuk

Selama abad kelima, orang-orang Yunani menyadari bahwa hukum dan adat istiadat beranekaragam dari satu masyarakat ke yang lain, serta satu t...