Tuesday, December 24, 2019

Pondok

Kami sering mengajak Biyya ke pondok agar si sulung ini terbiasa merasakan aroma dan suasana institusi pendidikan berkonsep asrama. Kini, kakak sepupunya, yang dulu belajar di Al-Amin, sedang menyelesaikan S1 Sumberdaya Manusia di Universitas Negeri Surabaya.

Setelah SD, kami sedang mencari pondok yang sesuai dengan minat murid Sekolah Dasar Namira ini. Dengan mempersiapkan sejak awal, kami berharap kakak Zumi ini turut menyesuaikan dengan keadaan sekolah yang menempatkan siswa di asrama.

Apapun, pendidikan itu dimulai dari kemampuan memahami kata, sebab bahasalah yang memungkinkan penuntut ilmu menyingkap dunia. Pondok tidak lagi menghabiskan waktu mempelajari ilmu alat (nahwu) yang bertele-tele. Perlahan tapi pasti, penggunaan bahasa mengandaikan praktik, bukan hanya teoretik. Santri didorong untuk menggunakan bahasa Arab dan Inggris sehari-hari, baik di penginapan maupun ruang kelas. 

No comments:

Puasa [17]

  Berhenti sejenak untuk membaca koran Jawa Pos , saya tetiba merasa lungkrah. Satpam kampus memutar lagu jiwang, pas Iklim dengan Hanya Sua...