Wednesday, October 20, 2021

Libur


Saya mengajak Zumi ke kantor ekspedisi JNE untuk mengirim paket buku. Dari sini, ia bisa belajar wirausaha sejak kecil. Teman-temannya juga begitu. Kami sering memesan makanan dari jiran yang diantar oleh anak-anak yang berumur seusia murid SD Namira ini.

Perwakilan ekspedisi di atas bertempat di kedai sederhana. Pegawainya tamatan Aliyah, setara SMA. Dengan hanya bermodal perangkat komputer dan jaringan, perusahaan berjalan dengan prima. Kami sempat bercakap-cakap.

Tatkala bercakap dengan Zain, saya membelajarkan si bungsu untuk tidak menemui orang asing, tetapi orang belum dikenal. Dari percakapan, orang tidak lagi melihat orang lain sebagai "pekerja" saja, tetapi juga manusia.

Lebih jauh, ia belajar untuk mewarnai hidupnya dari apa yang dialami, tidak hanya mainan dan hiburan yagn didapat dari gawai. Tentu, orang tua turut membatasi penggunaan telepon pintar untuk memberikan contoh.


No comments:

Majemuk

Selama abad kelima, orang-orang Yunani menyadari bahwa hukum dan adat istiadat beranekaragam dari satu masyarakat ke yang lain, serta satu t...