Saturday, January 15, 2022

Homo Deus

Saya membeli karya Yuval Noah Harari di toko buku Popular Aman Central Mall, Kedah. Dulu, kami sering mengunjung pusat perbelanjaan ini tatkala tinggal di Kedah untuk menemani Biyya menonton film di bioskop dan mengikuti kesenangan Zumi bermain di pusat permainan mal. 

Setelah itu, kami biasanya memenuhi perut dengan ayam penyet di sebelah KFC tingkat dua atau ke lantai 4, Medan Selera, sebutan jiran untuk Food Court. Di sini, kita bisa menemukan aneka macam menu, dari lokal hingga internasional. Pernah sekali waktu, kami meninggalkan Zumi di sekolah TK dan menikmati suasana kota Kedah dari sini. 

Di warung J. Co ini, kami mengudap donat dan kopi sambil menyelak halaman buku. Tetapi, alih-alih serius mengulik gagasan intelektual asal Israel itu tentang menyerupai Tuhan, kami biasanya ngobrol ke sana kemari dan melihat Biyya dan Zumi menghabiskan kue berlubang tengah ini. Pertanyaannya, adakah hidup sehari-hari kebanyakan kita serumit pikiran kaum cerdik pandai itu?
 

No comments:

Majemuk

Selama abad kelima, orang-orang Yunani menyadari bahwa hukum dan adat istiadat beranekaragam dari satu masyarakat ke yang lain, serta satu t...