Friday, January 07, 2022

Keinggris-inggrisan Kaum Cendekia


 Salah seorang peserta kelas literasi mengirim cuplikan tulisan saya yang terbukukan dalam Kata yang Rapuh (2019). Apa boleh menggunakan kata Inggris? Tidak ada orang yang mau berpayah-payah mau mengurus cara orang lain berkata-kata. 

Tetapi, apa maksud pembicara yang memakai kosa kata asing dalam sebuah ucapan, pidato, atau tulisan? Siapa yang disasar? Apa pesan yang hendak ditancapkan di benak khayalak? Bila hanya sekadar gagah-gagahan, ia telah terperosok pada snobisme, keangkuhan.  

Mungkin, kita perlu memeriksa apa yang disampaikan pada orang ramai agar panggung kita tidak menjadi pentas tunggal yang hendak memamerkan kelakar. Siapa pun seeloknya menimbang pendengar dan mitra agar komunikasi berlangsung dengan setara. Bila tidak, ia adalah komika berdiri (stand up) yang asyik dengan kepalanya sendiri. 

No comments:

Syawal Duapuluhdelapan

Rhoma pernah bilang bahwa Gus Dur adalah temannya. Meskipun demikian, keduanya pernah berselisih paham soal Inul. Saya pun pernah menulis op...