Sunday, January 23, 2022

Kiai, Aristoteles, dan Kita


Saya mengenal pertama nama Aristoteles dari Kiai A Warits Ilyas yang mengajar Ilm al-Mantiq di Madrasah Aliyah Annuqayah. Dengan penyebutan Aristo dalam bahasa Arab, masyarakat tanah Levant ini telah lebih dulu menyerap gagasan Yunani daripada orang-orang Nusantara.


Kini, bumi rata. Kita mempunyai akses pada pengetahuan dunia yang sama. Bacaan berlimpah. Puncaknya, pengetahuan itu berbuah tindakan. Milton Friedman bercerita dengan renyah soal kesempatan yang sama yang bisa dimanfaatkan oleh warga dunia tanpa berhitung soal bangsa, rasa, dan negara. Tetapi, mengapa bangsa India dan China kini semakin di depan? Ini soal kerja keras. Memang, 

filafat masih berada di tangan Eropa, tetapi pelan tetapi pasti seiring dengan makin meratanya akses pengetahuan dan teknologi, filsafat India dan China mengambil tempat. Filsawat Jawa mungkin akan tetap memesona karena ia lahir dari penghayatan dan pengamalan dari sumber yang telah diserap dan disesuaikan dengan alam pikiran sendiri. 

Sumber foto: Kafe Mainmain

No comments:

Majemuk

Selama abad kelima, orang-orang Yunani menyadari bahwa hukum dan adat istiadat beranekaragam dari satu masyarakat ke yang lain, serta satu t...