Tatkala menemani Zumi bermain pasir di sudut stan pameran buku Big Bad Wolf, ia bilang lapar. Serta merta, saya ajak penyuka Dinosaurus ini ke lantai dua. Maklum, turunan! Saya tidak bisa berpikir dalam keadaan perut keroncongan.
Aha! Ada warung kesukaan jutaan umat, angkringan. Saya bertanya pada ibu sang penjaga, di mana ia membuka lapak? Di depan Tunjungan Plaza, tak jauh dari Hotel Bekisar, Surabaya. Dengan dua bungkus nasi kucing dan tempe bakar, makan siang berlangsung dengan riang. Si mami juga melakukan hal serupa. Alamak! Biyya dan Zumi memilih kebab Turkiye Mas Bernando J. Sujibto. Hehe
Pengalaman dua hari berada di kota Pahlawan, kami membiarkan rumah kami menyegarkan dirinya. Namun, sedekat atau sejauh apa pun pergi siapa pun akan pulang untuk menemukan dirinya. Lagi-lagi, kata Hamzah Fansuri, rumah sejati itu hati. Jadi, hati-hati! Hihi
No comments:
Post a Comment