Ini buku yang sangat bermanfaat untuk memahami secara menyeluruh "kasih sayang pada seluruh jagad" (rahmatal lil 'alamin), yang selama ini sering dibatasi pada menjaga kebajikan manusia yang berbeda.
Alam kita sakiti, tetapi kita tidak merasa. Selagi bumi tidak dianggap ibu sebagaimana kearifan orang-orang kuno, manusia modern mengabaikan pengetahuan (logos), dan mengekalkan dongeng (mitos). Tos!
Bayangkan, Tuhan dipuja, di sebelah rumah ibadah sampah berserakan. Jelas, imannya tidak utuh.
 
Thursday, July 07, 2022
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Ruang Baca
Saya meletakkan pesan Pak Musa Asy'arie di loteng, tempat kami menyimpan buku. Berjuang dari Pinggir adalah salah satu karya beliau yan...
- 
Semalam, kami berlatih menyanyikan lagu daerah, Apuse Kokondao Papua dan Ampar-Ampar Pisang dari Kalimantan. Ibu Yunita, mahasiswa PhD Musik...
 - 
Ke negeri Temasek, kami menikmati nasi padang. Kala itu, tidak ada poster produk Minang asli. Pertama saya mengudap menu negeri Pagaruyung ...
 - 
Ahmad Sahidah lahir di Sumenep pada 5 April 1973. Ia tumbuh besar di kampung yang masih belum ada aliran listrik dan suka bermain di bawah t...
 

No comments:
Post a Comment