Seorang teman berkirim gambar dari sebuah kafe di Yogyakarta kemarin. Ini tak jauh beda dengan suasana warung Mak Remoh, almarhumah, di kampung.
Cangkir buatan China dan goreng pisang adalah petanda dari hubungan kami dgn Tirai Bambu terpatri sejak dulu dan kudapan itu adalah selera lokal. Ketika sakit, saya minta ibu untuk membuatkan panganan ini.
Kita belum beranjak dari kebiasaan lama, bersemeja dengan rekan sambil menikmati kopi. Sayang, kini saya tak bisa melakukannya lagi. Setelah berhenti merokok, saya merasakan siksaan berada dalam ruangan yang dipenuhi kepulan asap tembakau.
Friday, August 05, 2022
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Adab dan Ilmu
Sebelum mengaji kitab Syarh al-Hikam , saya membuat status dengan mengutip kalimat untuk menggagit sebuah ayat (sebutan kalimat di negara te...

-
Semalam, kami berlatih menyanyikan lagu daerah, Apuse Kokondao Papua dan Ampar-Ampar Pisang dari Kalimantan. Ibu Yunita, mahasiswa PhD Musik...
-
Ke negeri Temasek, kami menikmati nasi padang. Kala itu, tidak ada poster produk Minang asli. Pertama saya mengudap menu negeri Pagaruyung ...
-
Kata dalam judul sering didengar di tahun baru. Orang jiran menyebutnya azam. Anda bisa menyebutnya tekad. Buku ini menandai sebagian dari ...
No comments:
Post a Comment