Pagi-pagi, para santri bersiduduk untuk mengaji kitabAl-Bidayah wa al-Nihayah, yang dibawakan oleh Kiai Mujiburrahman Zaini. Di sini, mereka belajar keadaban, ketahuan, dan kearifan.
Sang kiai istikamah (baku dlm KBBI, bukan istiqamah) mengajar agar mereka juga berdisiplin. Sebelum pukul tujuh, mereka telah bergiat untuk menyuburkan tradisi pemahaman turats.
Di masjid, mereka fokus pada semantik dari teks kitab kuning. Sebermula dari kata, semua hal terkuak. Kepekaan ini diperlukan agar hadarah al-nash (kebudayaan teks) dibarengi dengan nalar "kritis". Pembacaan seperti ini terkait dengan persoalan sehari-nari.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Kajian Kitab Tingkat Lanjut
Paling kiri adalah Pak Ainol Yaqin. Bersama Pak Moh Jasri Ahyak beliau menghidupi kajian kitab kuning bulanan, Lailiyyah Syahriyyah di Pondo...
-
Buku terjemahan saya berjudul Truth and Method yang diterbitkan Pustaka Pelajar dibuat resensinya di http://www.mediaindo.co.id/resensi/deta...
-
Semalam, kami berlatih menyanyikan lagu daerah, Apuse Kokondao Papua dan Ampar-Ampar Pisang dari Kalimantan. Ibu Yunita, mahasiswa PhD Musik...
-
Ke negeri Temasek, kami menikmati nasi padang. Kala itu, tidak ada poster produk Minang asli. Pertama saya mengudap menu negeri Pagaruyung ...

No comments:
Post a Comment