Mas Amin Mudzakkir bertanya apa ada keluarga bahagia? Pertanyaan ini menimbulkan banyak tanggapan di FBnya. Saya juga memberi catatan di bagian komentar, simak cetusan saya di Indonesiana Tempo, Merealisasikan Rumus Bahagia ~ Ahmad Sahidah - Urban - www.indonesiana.id.
Pura-pura senang (lalu) menjadi bahagia benar-benar nyata. Richard Wiseman, psikolog, bilang begitu. Modalnya (bisa) Rp 50 ribu di warung terdekat.
Biyya kopi susu, Zumi teh botol (Aneh, kok dalam kotak?), istri wedang uwuh, dan saya jeruk panas. Selebihnya, kami bercakap, membuka telepon pintar, dan melihat Zumi yang berlarian di tempat permainan. Sejauh yang saya jalani, bahagia itu adalah melakukan apa yang kita bisa tunaikan dengan tenaga, pikiran, dan sumber daya yang dimiliki. Selebihnya adalah cerita dan bumbu.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Buku Teks
Barusan kami mengambil buku pelajaran Zumi. Ia dan kawan-kawan membelinya dari sekolah. Tadi, kami bertemu dengan banyak orang tua yang jug...

-
Semalam, kami berlatih menyanyikan lagu daerah, Apuse Kokondao Papua dan Ampar-Ampar Pisang dari Kalimantan. Ibu Yunita, mahasiswa PhD Musik...
-
Kata dalam judul sering didengar di tahun baru. Orang jiran menyebutnya azam. Anda bisa menyebutnya tekad. Buku ini menandai sebagian dari ...
-
Rindu itu adalah perasaan akan sesuatu yang tidak ada di depan mata kita. Demikian pula, buku itu adalah jejeran huruf-huruf yang menerakan ...
No comments:
Post a Comment