Sunday, October 16, 2022

Keluarga Bahagia

Mas Amin Mudzakkir bertanya apa ada keluarga bahagia? Pertanyaan ini menimbulkan banyak tanggapan di FBnya. Saya juga memberi catatan di bagian komentar, simak cetusan saya di Indonesiana Tempo, Merealisasikan Rumus Bahagia ~ Ahmad Sahidah - Urban - www.indonesiana.id

Pura-pura senang (lalu) menjadi bahagia benar-benar nyata. Richard Wiseman, psikolog, bilang begitu. Modalnya (bisa) Rp 50 ribu di warung terdekat.

Biyya kopi susu, Zumi teh botol (Aneh, kok dalam kotak?), istri wedang uwuh, dan saya jeruk panas. Selebihnya, kami bercakap, membuka telepon pintar, dan melihat Zumi yang berlarian di tempat permainan. Sejauh yang saya jalani, bahagia itu adalah melakukan apa yang kita bisa tunaikan dengan tenaga, pikiran, dan sumber daya yang dimiliki. Selebihnya adalah cerita dan bumbu. 


 

No comments:

Majemuk

Selama abad kelima, orang-orang Yunani menyadari bahwa hukum dan adat istiadat beranekaragam dari satu masyarakat ke yang lain, serta satu t...