Tutup buku! Ini waktunya bola. Itupun bila Brasil berlaga. Dulu, saya bisa berjaga untuk memelototi layar kaca atau pagi-pagi segera ke warung untuk menonton tim Samba merumput.
Keajaiban Bebeto bukan hanya skuad Amerika Latin ini menekuk Italia dulu, tetapi saya, ayah, dan paman menontonnya dari TV Sharp tabung. Kini, TV itu tidak ada lagi, tetapi ingatannya abadi.
Meskipun presiden Lula, eh Bolsonaro, tak ke Bali untuk kenduri G-20, saya berharap Samba menggondol piala. Ini jauh lebih menghibur. Serbia dan Swiss tentu bukan lawan yang mudah. Justru, ini pemanasan yang baik sebelum melangkah ke babak selanjutnya. Apa pun, pada akhirnya, seperti bola, hidup ini juga permainan.
No comments:
Post a Comment