Mereka menyimak paparan temannya tentang tradisi Jawa dan nilai Islam. Di sini, kitab suci dihayati bersama praktik masyarakat yang telah berakar lama sebelum ajaran baru datang.
Mahasiswa IAT tidak hanya memeriksa tata bahasa tetapi fenomenologi peristiwa. Kemampuan turats dan ilmu sosial berjalan serentak. Garis disiplin tidak lagi dibatasi.
Setelah itu, mereka berjemaah di musala kampus Universitas Nurul Jadid. Rutinitas ini tidak hanya berhenti pada banalitas. Manusia bukan mesin yang berjalan setelah tombol ditekan dan berhenti sesuai waktu yang telah ditentukan. Intensitas itu tidak bisa dibatasi oleh durasi.
No comments:
Post a Comment