Duduk di kursi trotoar pinggir jalan, saya melihat kehidupan. Seorang perempuan yang menyunggi wadah sate jualannya sedang berkeliling. Seorang mahasiswi berjilbab berlari pagi dan yang lain berjalan seraya mendengar musik melalui telepon genggam.
Apa betul hidup itu cuma mampir minum, sementara kita harus melakukan tirakat agar berkat (tarekat, thariqah)? Iman menampilkan paradoks atau pertentangan untuk melihat lebih jauh pesan yang menempel pada konteks.
No comments:
Post a Comment