Saya bolak balik membaca buku ini. Beruntung sebelumnya nunut Biyya, saya mendaras Serat Centhini.
Sebagai bahan utama kolom Falsafah Harian Kabar Madura, karya ini betul-betul menguras pikiran dan perasaan. Saya membahas bersama istri, Tetty Noor 'Aini, sambil makan sore tentang bagaimana menjadi orang Jawa.
Apakah Biyya dan Zumi adalah orang Jawa? Keduanya masih belajar berbahasa Jawa di sekolah. Di Malang, dua anak yang lahir di Penang dan Kedah ini membeli tokoh wayang yang terbuat dari kertas. Dari lagu Lir-Ilir keduanya akan belajar falsafah Kejawen. Apa cukup?
No comments:
Post a Comment