Dulu, Arief Budiman mengkritik keras manajemen kekuasaan Gus Dur di depan orangnya di Universitas Gadjah Mada. Saya melihat raut muka GD datar karena sindiran itu tulus. Guru Bangsa itu menjawab dengan lugas soal pengurusan media presiden dalam menghadapi banyak kritik publik.
Kini, bola ada di tangah tokoh Reformasi jiran itu. Apa mungkin "patah balik" bagi Putri Reformasi? Perannya tetap ditagih karena ia adalah pihak yang kalah di daerah pemilihan Permatang Pauh. Namun, ini hanya sebagian kecil dari tugas yang diemban. Sebagai orang dekat Anwar, Nurul Izzah bisa memberikan masukan tanpa harus menjadi bagian dari kekuasaan.
No comments:
Post a Comment