Semalam buku ini diluncurkan di Wisma Dosen Universitas Nurul Jadid. Haliana SE, Bupati Wakatobi, hadir. Nama kabupatem yang diambil 4 pulau besar ini menegaskan kebedaan dalam kesatuan.
Mahasiswa yang menunaikan KKN UNUJA mengisahkan pengalaman baru yang membuka mata hati dan pikiran pembaca tentang pesona yang tertutup oleh sihir serba luar, padahal di dalam, ada daerah yang merupakan tempat menyelam terbaik dunia.
Tentu dengan membuka ini, mahasiswa hendak melestarikannya agar alam Wakatobi tidak dieksploitasi atas nama kemajuan. Alam itu sendiri cukup. Betapa catatan "etnografis" ini magis
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Adab dan Ilmu
Sebelum mengaji kitab Syarh al-Hikam , saya membuat status dengan mengutip kalimat untuk menggagit sebuah ayat (sebutan kalimat di negara te...

-
Semalam, kami berlatih menyanyikan lagu daerah, Apuse Kokondao Papua dan Ampar-Ampar Pisang dari Kalimantan. Ibu Yunita, mahasiswa PhD Musik...
-
Ke negeri Temasek, kami menikmati nasi padang. Kala itu, tidak ada poster produk Minang asli. Pertama saya mengudap menu negeri Pagaruyung ...
-
Kata dalam judul sering didengar di tahun baru. Orang jiran menyebutnya azam. Anda bisa menyebutnya tekad. Buku ini menandai sebagian dari ...
No comments:
Post a Comment