Dalam pameran ini, bersama pembimbing dosen, Suherdiansyah,
mahasiswa menggelar produk seperti banana
chips, stik kulpis (kulit pisang), dan herbal. Pemanfaatan limbah pisang
menunjukkan kesadaran warga pendidikan untuk menyuburkan ekonomi sirkuler, di
mana produk yang dihasilkan bisa memanfaatkan barang-barang yang tidak terpakai
menjadi produk yang bermanfaat. Selain itu, kegiatan ini turut peduli dengan
kelestarian lingkungan.
Menurut Suherdiansyah, keikutsertaan LPPK bukan sekadar
mendorong mahasiswa memamerkan produk tetapi juga berjejaring dengan banyak
pelaku UMKM yang turut menyemarakkan kegiatan tersebut. Malah, dari 100 peserta,
salah satunya berasal dari Malaysia, sehingga diharapkan mahasiswa bisa
melebarkan sayap untuk membina hubungan bisnis.
Dalam acara talkshow
bersama Miing Bagito, artis dan mantan anggota DPR, menunjukkan penghargaan
yang tinggi terhadap mahasiswa yang telah berhasil menjadikan kulit pisang
sebagai kudapan. Ternyata kulit buah ini memiliki kandungan yang baik bagi
kesehatan, alih-alih dibuang begitu saja. Sebagaimana, herbal yang merupakan
campuran kunyit, jahe, dan sirih bisa dijadikan minuman yang bermanfaat bagi vitalitas
tubuh.
Selain itu, ada banyak kegiatan bincang bisnis yang berguna untuk pengetahuan praktis,
seperti peluang UKM ekspor dan bisnis linkage ke manca negara, klinik
pembiayaan usaha serta digitalisasi sertifikat halal. Dengan keterlibatan
mahasiswa dalam pengalaman langsung bersama praktisi, perguruan tinggi tidak
lagi berada di zona sendiri, tetapi terjun langsung ke dalam dunia usaha.
No comments:
Post a Comment